17 (END)

315 35 0
                                    

Aku dan Lucy sedang bersiap-siap didalam kamar ku, dibantu dengan pelayan kami. Aku menggunakan gaun berwarna coklat yang mengembang, sedangkan Lucy berwarna abu-abu tua yang mengembang.


" This reminds us of our coronation, doesn't it? " ucap Lucy sambil mengaca.


" It does... " jawabku sambil memakai anting.


" Your majesty... " ucap Lis kepadaku sambil membawa mahkotaku. Lalu dia memakaikannya dikepalaku.


" Thank you... " ucap ku kepadanya.


" My pleasure... " jawabnya sambil membungkuk lalu berjalan kearah Lucy.
------------


Acara segera dimulai, aku berjalan keluar ruangan diikuti oleh para pelayan ku. Sedangkan Lucy masih bersiap-siap didalam.


" You're so beautiful sister " ujar Edmund menghampiriku lalu memegang tangan ku dan sedikit membungkuk. Aku membalas sedikit membungkuk dan tersenyum.


" I feel a sense of dejavu " ujar ku kepadannya.
Aku memerintahkan pelayan ku untuk pergi. Lalu aku menggandeng tangan Edmund.


Kami berjalan ke singgasana kami. Semua nya terlihat sama. Yang membedakan adalah ada enam singgasana disana sekarang. Dari sebelah kiri adalah singgasana milik Edmund, Lucy, Aku, Peter, Caspian dan Susan.


Kami sudah berjajar sebelum menaiki singgasana kami dimulai dari Edmund, Lucy, Peter, Aku dan Caspian.
Para Centaurus mengangkat pedang mereka dengan tinggi.


Kami berlima pun berjalan kearah singgasana kami diiringi suara alunan musik khas Cair Paravel.


Sesampainya di atas sana aku dan Peter duduk terlebih dahulu dan diikuti Edmund, Lucy dan Caspian.


Peter berdiri lagi dan maju selangkah.


" Thank you for the warm welcome from all of you, for our return to Narnia. As we know, in Narnia there will always be new problems after one problem is solved. And we will do our best to keep Narnia in peace... " ucap Peter kepada rakyat Narnia lalu kembali duduk.


" LONG LIVE HIGH KING PETER! LONG LIVE HIGH QUEEN SHEEKA! LONG LIVE KING CASPIAN! LONG LIVE KING EDMUND! LONG LIVE QUEEN LUCY! " ujar rakyat Narnia.


" Please... Enjoy the party.. " ucapku kepada rakyat Narnia.
------------


Saat yang lain sedang menikmati pesta aku memilih untuk pergi ke taman Cair Paravel. Aku duduk disalah satu bangku dan menatap langit.


Tiba-tiba Lucy datang menghampiriku dan duduk disampingku.


" I still often wonder to myself... am i worthy enough to hold the title of 'High Queen of Narnia' " tanya ku kepadanya. Lucy menatap ku dengan cepat.


" You are so worthy of it... I believe there will be no Queen like you again in Narnia. That's why Aslan only gave you that title. " ujar Lucy kepadaku.


" Everyone adores you because you and Peter are the High King and Queen of all the Kings & Queens of Narnia. And you guys are so deserving that title. How many times you almost died to save Narnia? " tanya Lucy kepada ku. Aku menggeleng.


" See, even while on a mission you don't realize how many times you've almost died to save Narnia " ujar Lucy kepadaku. Aku tersenyum malu.


" Sometimes, we must sacrifice one life for many... " Ucap ku kepadanya.



" What is your highness doing out here? " ujar Caspian dari belakang kami lalu duduk disampingku. Aku menyikut nya.


" Aw! Can't you act like a real girl for tonight? " ucap Caspian kepadaku. Aku menengok kearahnya dan melotot

Narnia: The Successor of the White Witch Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang