Peter POV's
Aku berjalan kearah Sheeka dan langsung duduk disebelah nya dan menggenggam tangannya. Tak lama Lucy masuk dan menghampiri ku dan Edmund." Perhaps you should clean yourselves up first, after that i'll treat your wounds " ujar Lucy kepada kami.
Aku dan Edmund berdiri lalu pergi kekamar kami.
" How? " tanya Edmund kepadaku sambil menutup pintu.
" We win, i kill the White Witch's successor " ujar ku sambil membuka armor.
" Huhh thank god... " jawab Edmund.
" You know, Caspian had a crush on Sheeka. " Ujar Edmund kepada ku.
Tiba-tiba Lucy sudah masuk ke kamar kami membawa obat-obatan untuk luka kami.
" ARE YOU SERIOUS?! " teriak Lucy. Edmund menyuruh Lucy untuk diam.
" Isn't it obvious from the first time we met him? I'm not really surprise... " jawabku sambil tersenyum.
" Yeah, i know... " jawab Edmund
" Who doesn't have a crush on her. She is very cool and such a brave girl... If i were a guy i would definitely have a crush on her too " ucap Lucy sambil mengobati luka ku.
---------------
Aku kembali ke kamar Sheeka disana Caspian sudah selesai mentransfer darah nya kepada Sheeka." I don't know what to say, i suppose saying thank you wouldn't be enough. I owe you... " ujar ku kepadanya.
" You don't owe me anything, Peter " jawab Caspian sambil berjalan kearah ku dan memegang pundakku.
" I already consider her like my own sister. And i also don't want to lose her like you.. " lanjutnya.
" Thank you... " ucapku kepadanya. Caspian tersenyum lalu keluar dari ruangan.
Aku berjalan kearah Sheeka dan menatap setiap luka yang ada dibadannya. Sakit rasanya melihatnya seperti ini. Dia tidak pernah memikirkan keselamatan dirinya hanya untuk menolong orang lain.
" Your Majesty... " ucap Lis sambil menghampiri ku dan melihat kondisi Sheeka.
" Queen Sheeka's temperature is dropping, My King... We have to keep her majesty warm " ujar Lis sambil memberikan selimut.
Aku menyelimuti Sheeka dengan selimut lalu Lis meninggalkan kami. Aku naik ke kasur Sheeka dan memeluknya. Ini mengingatkan saat kami masih kecil, saat aku dan Sheeka masih berteman sebelum kejadian "itu" terjadi.
Aku tidak tau sebenernya apa yang aku rasakan kepada Sheeka. Aku sangat sangat menyayangi dia tapi aku tidak siap jika ternyata aku mencintainya.
Jika aku mencintainya aku pasti akan merindukan sikap dia kepadaku sebagai seorang adik. Aku tidak mau hubungan persaudaraan kami rusak karna aku tanpa sadar mencintainya.
Tanpa aku sadari aku pun tertidur.
Sheeka POV's
Aku terbangun dengan pandangan yang masih kabur. Aku merasa seseorang sedang memelukku, aku sudah tau siapa yang memelukku tanpa melihatnya. Peter... aku membalas pelukannya. Dia pun terbangun dari tidurnya lalu menatapku." You're awake... " ujar Peter lembut. Aku memeluknya erat tanpa menjawab pertanyaannya.
" How do you feel? " tanya Peter kepadaku.
" Still a little bit dizzy though.. " jawabku. Peter mengelus kepala ku lalu menciumnya.
" Ugh.. Come on... I'm not a kid anymore " ujar ku sambil mendorong mukannya pelan karna mencium palaku. Peter tertawa sambil memelukku lagi.
" I think i need to take a shower, i smell so bad.. " ucapku sambil mengendus dan akan beranjak bangun.
" You still need to rest. After all, who would want to smell you? " tanya Peter sambil menarikku untuk tidur kembali.
" YOU " ujarku kepadanya. Peter tertawa dan menyium kepala ku lagi.
" So don't worry... I don't mind that my sister smells like a horse " ucap Peter kepadaku.
" How dare you?! " teriakku sambil mendorongnya sampai jatuh ke lantai. Dia hanya tertawa.
" All right, you wait here. I'll ask Liz to make you some food " ujar Peter. Aku mengangguk.
Aku bangun dan berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
---------------
Setelah selsai mandi aku memakai baju ku dan keluar dari kamar untuk mencari Caspian. Peter tadi sudah menceritakan kepadaku tentang Caspian yang memberikan ku darahnya" Your majesty... i'm very grateful you are back with us.. " ujar Reepicheep kepadaku dan membuat para awak berlutut didepan ku.
" Thank you very much everyone... " ucapku sambil sedikit membungkuk dan mempersilahkan mereka berdiri.
Aku melihat Caspian diatas kapal, aku menghampirinya.
" Are you strong enough to walk?? " tanya Caspian kepadaku sambil sedikit tertawa.
" You doubt me? " jawabku. Caspian tertawa mendengarnya.
" Thanks for saving me... I don't know how to repay you.. " lanjutku kepadanya.
" Just by you thinking of yourself, not being reckless, and listening to what your siblings say. That would be enough to pay for it! " ujar Caspian kepadaku.
" Hmmm. It's quite difficult, but i'll try... " ucapku kepadanya.
Caspian lalu merangkul ku aku pun membalasnya.
------------Kami sampai di Cair Paravel Southern Sun. Semua rakyat menyambut kehadiran kami
Nanti malam kami akan mengadakan perayaan atas kembalinya kami ke Narnia atas usulan Reepicheep.
It's near the end of the story.. How sad...
Anyway, gw udah bikin beberapa cerita lagi. Tapi cuman pake character Pevensie's dan lebih banyak karakter buatan sendiri + cerita original buatan sendiri.
Please wait for it...
KAMU SEDANG MEMBACA
Narnia: The Successor of the White Witch
Fantasy[Indo-Eng][Series 3] Saatnya High King Peter, High Queen Sheeka, King Edmund dan Queen Lucy kembali ke Narnia. Berawal dari mimpi yang sama yang dialami Pevensie's dan Sheeka. Membuat mereka memutuskan untuk mencari tau apa yang sebenernya terjadi...