chapter 2

1.3K 159 129
                                        

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

-

-

-

*Happy reading*

******

"Mau pesan ap- apa?"

Seorang gadis blonde terlihat tengah melayani seseorang yang membuat nya cepat-cepat menunjukan ekspresi gelisah pada saat melihat dua gadis yang kini menatap nya remeh.

"Udah berapa kali gue bilang, mending lo jadi budak gue, dari pada harus kerja menjadi pelayan kek gini. Lo tau nga sihh, lo udah mempermalukan marga keluarga anggara-"Gadis itu berucap dengan sombonk dan angkuh.

"Benar-benar memalukan. Heh rose, ngaca sana. Mending lo pulang rumah nenek, dari pada jadi pelayan kek gini, sungguh mempermalukan nenek tau nga-"Ucapnya sekali lagi.

Rose, ia itu rose. Putri hari, yang sekarang tengah berjuang untuk mendapatkan uang agar bisa makan. Ia lebih memilih bekerja seperti ini, dari pada harus menjadi budaknya amara.

Hari di hukum 15 tahun penjara untuk kesalahan yang tidak sepenuhnya salah nya. Ayahnya rela menjalankan hukuman, dan menerima semua hukuman yang seharusnya juga didapatkan dewa, megan dan juga nenek nya.

"Bisa katakan saja amara- Apa yang kau ingin pesan? Aku tidak punya banyak Waktu untuk meladeni mu. Ada banyak pelanggan disini-"Ucap rose berusaha bersikap tenang.
"Jika kau datang hanya untuk mengejek atau menyuruh ku menjadi budakmu. Sayang sekali itu tidak akan pernah terjadi lagi, lebih baik aku bekerja keras seperti ini, dari pada harus berada di kakimu kembali--"

"Roseee-"

"Bisa kau pergi sekarang, kau sungguh menganggu pekerjaan ku-"Potong rose.

"Lo berani ngusir pelanggan? Atau lo Mau gue aduin ke bos lo, biar lo dipecat karena udah berani ngusir gue!?"

"Silahkan!"

"Berani juga lo ya? Mau makan apa lo kalau di pecat? Rumput atau batu?"Sahut Bianca, yang sekarang menjadi bagian dari circle amara.

"Hahahahahah-"Amara tertawa kecil.

Rose menatapa amara dan Bianca geram. Tangganya Ia kepalkan dibelakang punggungnya.

"Yaudah kalau gitu mau pesan apa?"

"Hmm mau pesan apa yaa?" Bianca berucap.

Queen Bar-Bar (2) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang