chapter 8

808 139 39
                                    

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

-

-

-

*Happy Reading*

***

"Ini rumput kenapa banyak sekali sihh, gatel-gatel ni guee!"Teriak Rissa.

"Lo berisik banget, Riss. Namanya juga hutan, aneh-aneh aja lo!"Oceh alasya.

Sungguh alsya sudah lelah, sejak tadi Rissa terus mengomel. Sejak tadi hanya suara anak itu saja yang terdengar mengumpat dan marah-marah.

"Itu mereka..

"Kejar...

Deva dan 3 gadis itu menoleh ke belakang secara bersamaan. Siall- Kenapa orang-orang itu bisa menemukan mereka.

"Lari- larii!"Teriak Deva.

Deva dan Rissa berlari ke arah kanan, sedangkan rose dan alasya berlari ke arah kiri. Empat orang yang mengejar mereka itu, ikut berpencar mengejar Deva dan ketiga gadis itu.

Arghhhh..

Hah-hah-hahh...

"Alasya aku sudah tidak sanggup, hah- hahh."Ucap rose, dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Sungguh ia sudah tak sanggup lagi untuk berlari sekarang.

"Rose, jangan seperti ini. Plisss, setidaknya kita cari perkampungan atau jalanan poros. Rose- rose aku mohon, mereka sudah dekat-"Alasya berucap dengan panik. Rose semakin menitikan airmata nya.

"Rosee, pliss--"

Rose berdiri, mencoba untuk lebih kuat. Tangan alasya menggengam kuat tangan rose, dan membawanya lari.

"Itu mereka-"

Arghhhh...

"Kalian sudah terkepung, kalian tidak bisa lari kemana-mana sekarang cantik."Ucap lelaki berbaju hitam itu.

"Papa-"Rose bergumam, dengan airmata yang sudah jatuh. Gadis itu benar-benar takut sekarang.

Hiksss...

"Rose jangan nangis."Alasya mencoba untuk menenangkan rose yang sudah ketakutan hebat.

"Ak- aku, hiksss. Ak-aku takut alasya."

Queen Bar-Bar (2) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang