Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-
-
-
-
*Happy Reading*
***
Dua lelaki itu tampak sudah tergeletak di lantai dalam keadaan sama-sama terluka. Dengan darah yang mengalir segar di lantai.
Rumah benar-benar ramai dengan keributan, terlebih di rumah hanya ada para pelayan dan juga beberapa bodyguard. Seraya menunggu ambulance, para maid mencoba menghentikan pendarahan di bagian kepala gavin.
"Rissa, arghhh.. Rissa miliku, kembalikan di-a padaku, Gaav-vin."Dengan suara tercekat alfa berucap, gavin yang tak sanggup untuk berkata-kata lagi sudah kehilangan kesadaran nya. Alfa pun kini sudah menutup matanya.
Ambulance datang, bersamaan dengan itu para pelayan lelaki dibantu bodyguard yang berjaga membawa gavin dan alfa ke mobil. Gavin sudah tak sadar, hanya alfa yang mencoba menahan kesadarannya susah payah.
*
*
* D
irumah sakit..
Alana dan Damar, beserta beberapa dokter berlarian secara bersama ketika ranjang dorong itu membawa gavin dan alfa yang dalam keadaan cukup parah.
Rissa yang kebetulan lewat ingin pulang, di buat terkejut saat melihat alana kakak iparnya mendorong ranjang dorong yang terdapat pasien yang tidak lain adalah gavin yang sudah begitu banyak mengalirkan darah.
Rasanya kesadaran Rissa direnggut dalam beberapa saat, sampai ia sadar dan berlari ke arah ranjang gavin.
GAVINN?
"YAKKKK, ADA APA DENGAN MU? Gavin heyyy, kenapa kau seperti ini? Kenapa kau datang dalam keadaan seperti ini?"Rissa berucap kencang dengan perasaan bercampur aduk, gavin tak membuka matanya membuat Rissa benar-benar kalang kabut dan ketakutan.
"Rissa tenang sayang, biarkan kami membawa gavin dan alfa untuk di tangani-"Ucap alana berharap membuat Rissa tenang. Ia mengelus pipi Rissa.
"Tolong selamatkan gavin, jangan sampai terjadi sesuatu padanya!"Ucap Rissa dengan suara gemetar.
"Kami akan melakukan yang terbaik Rissa. Gavin dan alfa akan baik-baik saja."