chapter 12

745 144 47
                                    

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

-

-

-

*Happy Reading*

****

"Lakukan perintah ku, jika kalian menginginkan maaf dari ku!!"

"Tapi...

"Tidak mau? Ya sudah, tetaplah ada di pihak penjahat. Maka kalian, juga akan kuhukum, dan jangan pernah berharap mendapatkan maaf dari ku!"

"Akan ku lakukan, beritahu- Beritahu apa yang kau inginkan?Maka aku akan melakukan nya. Tapi kumohon berikan aku maafmu, aku sudah tidak sanggup hidup dalam rasa bersalah."

"Bagus, tunggu perintahku. Dan aku akan memberikan kalian tugas-"

Dua orang tersebut mengangguk dengan yakin, setelah itu mereka pergi dengan secara terpisah.

*

*

*

Upacara pemakaman nenek anggara tengah berlangsung sekarang- Banyaknya tamu undangan dari kalangan atas ikut mendoakan nenek anggara.

Dan disana tak jauh dari peti ibunya, tampak terlihat dewa dengan begitu tak bersemangat, wajah lecek, frustasi, mata sembab, ia kini terlihat seperti seorang yang tak memiliki harapan hidup.

Ditambah putrinya amara belum juga ditemukan, semakin membuat nya terasa frustasi. Sedangkan istrinya ibu dara, juga terlihat begitu menyedihkan, ia memikirkan amara anaknya yang kini tidak diketahui keberadaan nya- Yang bisa ia lakukan hanya termenung menatap peti mati nenek anggara.

Sampai beberapa mobil berjejer terparkir di kediaman dewa, itu varo bersama dengan anak buahnya yang memakai baju serba hitam dan ada yoona serta Renata juga- Bahkan hari.

Melihat itu emosi dewa terasa naik seketika, ia menyalahkan varo atas kematian ibunya. Ditambah ia sangat kesal karena hari yang tiba-tiba bebas begitu saja.

"VARO? HARI?"

"HARI BANJINGAN, KAU MENGHIANATI KU!!"Teriak dewa.

Bughhhhh...

Dewa laki-laki itu langsung memukul wajah hari dengan keras.

Queen Bar-Bar (2) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang