chapter 7

947 134 53
                                    

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

-

-

-

*Happy reading*

******

Byurrrrr...Uhukkk..

Argghsss...

"Aissss, badan ku sakit semua."Gumam Deva.

Ia melirik ke samping kiri dan kanan nya, yang disamping kanan nya ada alasya dan rose terbaring di tanah, mereka juga tengah berusaha menghirup udara susah payah. Mereka lumayan banyak menelan air sungai, sial hampir saja mereka mati.

Untung saja mereka semua ahli dalam berenang- Hingga mereka bisa kedataran walaupun dalam keadaan lemah.

"Hah- hahh, Kalian baik-baik saja?"Tanya Deva masih dengan nafas ter engah-engah.

Rose dan alasya hanya menjawab dengan anggukan. Deva bernafas dengan legah, syukur lahh para gadis-gadis itu baik-baik saja.

Tunggu?

Rissa? Kenapa gadis itu tak bersuara sama sekali?

Deva menoleh ke arah Rissa, Rissa nampak melihat ke arah langit. Aneh sekali, tumben gadis itu tidak mengumpat.

Ahhh, salahkan deva yang terlalu berharap Rissa tak mengumpat---

"SIALLL! KENAPA AKU MASIH HIDUP ? AISSS, SEBENARNYA ADA BERAPA NYAWA YANG KAU BERIKAN PADAKU TUHAN? PERASAAN NYAWAKU INI SUDAH MELEBIHI 9 NYAWA KUCING. KENAPA AKU MASIH HIDUP?"

Rose, alasya dan Deva sama-sama menoleh ke arah Rissa secara bersamaan.

Sepertinya hanya Rissa disini yang ingin mati, sedangkan mereka semua tidak. Padahal alasya, rose dan Deva pikir, hari ini akan menjadi hari kematian mereka tapi ternyata Tuhan masih mengizinkan mereka hidup.

Tapii lihatlah, gadis anehh dan bar-bar itu?

Ia terlihat begitu Frustasi, karena tidak mati hari ini. Anehh bukan? Hanya Rissa yang memiliki sifat aneh seperti ini.

"Devaaa kenapa aku tidak mati?"Rissa menoleh ke arah Deva.

Alih-alih menjawab Deva malah menatap wajah Rissa, oh gost Rissa begitu can'tik dengan rambut basahnya itu.

"Apa yang kau pikirkan Deva?" Deva menggeleng kepalanya untuk menghilang perasaan anehnya ini.

"Hahhhh- alasya KENAPA KITA TIDAK MATI SAJA SIHHH!"Rissa berteriak melirik alasya yang terlihat terbaring disamping Deva dan menatap nya datar.

Queen Bar-Bar (2) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang