18

1.5K 49 2
                                    

Revan berpikir untuk apa dia menggunakan alat ini ayolah Revan bukan anak kebutuhan khusus dia bisa berdiri sendiri tanpa bantuan alat ini. Sekarang bunda sudah memasangkan pengaman dikaki, tangan, dan bagian bawah Revan.

 Sekarang bunda sudah memasangkan pengaman dikaki, tangan, dan bagian bawah Revan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Posisi revan sekarang sungguh tidak nyaman saat ini dia berdiri.
tapi bagian bawah yang Bunda pasangkan diamper sangat tebal oleh bunda membuat Revan tidak nyaman.

"Bunda kedapur dulu yah, mau masak makan siang buat Revan" sambil mengecup kening Revan

"Bunda Revan engga mau disini"

" Mba/sus tolong jaga Revan yah" minta bunda ke suster

"Sus ini dulu ravan pakai ginian juga kaga sih" tanya revan kepada suster dia bosan sudah 10 menit nih posisi begini.

"Iya, bahkan tuan ravan seharian menggunakan alat standing ini ketika waktu nya tetapi karena bagus untuk dirinya" mendengar hal itu Revan segera berteriak menangis, bertepatan dengan ayah yang masuk tempat terapi Revan.

"Ayah gendong, lepasin Revan ayah" ini mungkin pertama kalinya Revan menangis nangis manggil ayah dan secara terang terangan meminta digendong, ayah langsung melepaskan dan menggendong Revan

"Putra ayah kenapa menangis hmm" tanya ayah yang bingung kenapa putranya menangis

"E...ngg...a mau pakai alat itu lagi ayah hiks" tangis Revan memikirkan ravan yang seharian menggunakan alat itu dirinya tidak ingin pasti bosan dan sakit ditambah tidak nyaman sekali. Saat berdiri seperti itu kepala revan juga jadi pusing karena terlalu tegak mungkin dan revan sudah cukup lama tidak berdiri Setegak itu.

"Terus maunya apa" tanya ayah yang penting anaknya tidak menangis apapun akan ayah lakukan

"Mau digendong ayah aja" Revan tidak mau lepas dari ayah jadi lah terus menempel pada ayahnya sampai bunda yang sudah selesai memasak Kembali masuk keruangan terapi Revan tapi anaknya mala tidak ada yang ada hanyalah suster yang sudah selesa membereskan peralatan terapi Revan

"Dimana Revan?"

"Tuan muda dibawa oleh bapak, Bu tadi tuan muda menangis saat terapi soalnya" bunda langsung mencari suami dan anaknya ternyata mereka ada ditaman belakangan mansion

"Mas kok kamu bawa Revan kesini sih kan terapi nya belum selesai" terlihat Revan yang ketakutan untuk Aya peka akan hal itu

"Sudah sudah jangan paksakan Revan untuk melakukan terapi itu" ayah pernah lihat ravan kesakitan saya melakukan terapi itu pakanya ayah seperti tidak mau melihat Revan kesakitan dia cuma mau anaknya tetap bersama nya itu sudah cukup.

"Iya mas" jawab bunda lesu seperti nya benar suami nya terbukti saat ini Revan lebih memilih digendong suaminya daripada dirinya tapi bunda tidak menyerah begitu saja dong

"Revan mau makan dimana, sekarang waktunya nya Revan makan loh bunda sudah masakin sup ayam enak kesukaan revan"

Revan sedikit berpikir lalu dia melihat bunda yang terlihat sangat berharap atas jawabannya.

"Revan mau makan disini sama bunda dan ayah"

Bunda langsung meminta maid untuk membawakan semangkuk sup dan nasi untuk Revan dia disuapi di taman sambil digendong ayah, bunda menyuapi Revan layaknya menyuapi bayi, Revan juga sudah dipasangkan baby bib dileher Revan agar bajunya tidak kotor.

"Ayo buka mulutnya sayang pesawat mau mendarat"

Revan membuka mulutnya lalu mengunyah makanannya

"Pelan pelan makan nya sayang" ayah sambil membersihkan sisa sisa makanan di mulut Revan.

"Ayah dan bunda tidak makan" tanya Revan karena dari tadi hanya dirinya yang makan tapi kedua orang tuanya nya tidak makan.

"Bunda dan ayah nanti makannya setelah Revan, jadi Revan makan yang banyak yah" jawab ayah

Tbc
Semoga ada yang comen

sikembar cerebral palsy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang