9

2.3K 63 5
                                    

Revan memang dasarnya Badung yah atau nakal, padahal sudah tidak diijinkan berjalan sendiri tapi setelah minum susu vanila yang dinginkan nya dari semalam dia pura pura tidur.
Melihat kondisi kamar yang sepi Revan mengendap ngedap layak nya maling yang takut ketahuan digebukin. Cuma bedanya Revan takut ketahuan anggota keluarga nya sekarang Revan berjalan menuju dapur, padahal tuh bocah sudah sarapan, minum susu tapi kok masih laper yah.
Beruntung nya Revan didapur sedang kosong orang karena bukan waktunya para koki dan pelayanan bekerja sekarang adalah waktu mereka istirahat.
Revan mengambil mie yang ada dirak makanan tanpa melihat tanggal kadaluwarsa mie tersebut mana Revan makan tuh mie tanpa dimasak alias langsung dimakan mentah mentah lagi.
Selesai makan mie Revan balik kekamar dia takut ketahuan sebenarnya nyali Revan tak sebesar itu kok cuma sedang kepepet saja,

"Enaknya mie tuh, mie Jepang enak banget anjir nanti kudu ngambil lagi lah" batin revan

Revan bahagia dong bisa makan mie
mungkin hari beruntung atau sial yah bagi Revan, Suster sedang cuti dari pekerjaan nya. Revan pura pura tidur kembali tapi perutnya terasa sakit, bunda tadinya mau membangunkan Revan karena waktunya makan siang. Saat masuk kamar Revan justru bunda dibuat kaget dengan Revan yang mengerang kesakitan memegangi perutnya.

"Sayang kamu kenapa?"

"S...akit hiks" dengan terbata bata dan tangisan Revan menjawab sontak saja bunda tanpa ba-bi-bu langsung menggendong Revan membawa nya kerumah sakit. Berhubung mansion sedang sepi.

Bunda meminta supir segera membawa mereka kerumah sakit milik paman. Sesampainya di rumah sakit paman segera menghampiri mereka karena dijalan bunda sudah memberitahu kan pada paman kalau mereka aka segera kesana, sudah sakit eh paman malah memarahi bunda tambah saja membuat revan sakit fisik dan batin.

"Kamu tuh gimana sih, ini anak kamu keracunan loh, masa merawat satu anak saja tidak becus sih anak sampai begini" tangan paman. Memang memeriksa Revan tapi mulutnya juga tidak berhenti memarahi atau menyalahkan bunda, membuat revan tidak tega mendengar nya.

"Maaf bang" ucap bunda menunduk, Revan mau membela bunda tapi apalah daya dirinya sudah sangat lemas sekali, berbaring di atas brankar .

"Kita harus melakukan tindakan bilas lambung, untuk mengeluarkan racun ditubuh revan"

"Lakukan yang terbaik Kak, aku mohon sembuhkan Revan hiks" diiringi isakkan tangis bunda menjawab paman.
ayah menuju kerumah sakit, lalu bunda diminta keluar ruangan dulu karena mereka akan melakukan tindakan

paman melakukan bilas lambung diilakukan
S

ebelum prosedur, pama akan memberikan obat untuk membuat tenggorokan  Revan mati rasa atau baal. Langkah ini akan mengurangi refleks muntah dan iritasi tenggorokan selama prosedur.  pam lalu memasukkan selang kecil yang diolesi jel ke dalam hidung revan. Paman akan mendorong selang perlahan-lahan melalui kerongkongan hingga tiba di lambung.Setelah selang sampai di lambung, ners/ perawat akan menuangkan cairan saline melalui suntikan ke dalam selang agar masuk ke dalam lambung. Cairan ini berfungsi mencegah  mungkin terjadi saat cairan lambung dikeluarkan.
Paman kemudian memasukkan selang penyedot ke dalam selang yang telah terpasang guna mengeluarkan isi lambung revan
Setelah semua isi lambung revan sudah keluar, kedua selang akan ditarik keluar.

Setelah melakukan prosedur sungguh Revan tidak nyaman dari hidung, tenggorokan perutnya dia sangat lemas sampai hanya melihat sekejap bunda yang menangis dan sayup sayup suara opa dan Oma yang ikut menyalahkan bunda
Tanpa saja rasanya Revan menyesal sudah nakal
Iyalah nyesel nya belakangan kalau diawal namanya pendaftar.

Revan  akhirnya memutuskan untuk tidur karena ngantuk atau mungkin efek dari obat tidur yang paman juga berikan.

Setelah beberapa jam Revan bangun dari tidurnya semua anggota keluarga nya sedang melihat dirinya yang berbaring menggunakan baju rumah samut dan diampers yang sedang bunda pasangkan kembali, tampak Revan lihat bunda nya yang sedih wajahnya tapi tetap dengan sigap memasangkan diampers.

"Maaf bunda, Revan nakal" ujar Revan

"Lain kali tidak boleh begitu lagi yah sayang" bunda langsung mencium kening Revan setelah selesai memasang diampers

Kondisi Revan yang dipasang kan berbagai alat medis di jadinya ada oxymeter untuk menghitung pasukan oksigen ditubuh revan dan berbagai kabel lainnya untuk mengetahui detak jantung Revan yang tadinya berdetak sangat kencang, lalu Revan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kondisi Revan yang dipasang kan berbagai alat medis di jadinya ada oxymeter untuk menghitung pasukan oksigen ditubuh revan dan berbagai kabel lainnya untuk mengetahui detak jantung Revan yang tadinya berdetak sangat kencang, lalu Revan...


Tbc
Segitu dulu maaf

sikembar cerebral palsy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang