11

2.2K 59 2
                                    

Paman datang memeriksa Revan dan menyuntikkannya vitamin membuat Revan meringis kesakitan.

"Paman nyebelin banget sih engga suka yah lihat Revan seneng dikit aja sakit tau" serakas Revan pada pamannya itu

"Itukan Demi kesehatan kamu Revan, mau cepet pulangkan dari sini atau mau berlama lama dirumah sakit?"

"Dih ogah banget lah disini lama lama tangan Revan sakit nih bengkak"

"Sini om lepas"

"Beneran dilepasin om engga bohong kan" Revan kayanya selalu tidak percaya deh sama paman nya

"Iya paman lepasin Revan.
terus kita pulang ke mansion, mau digendong atau mau baring saja di bankar"

Revan sok mikir padahal mah engga juga sih hee

"Mau gendong Abang Rendi aja"

"Itu engga ada dipilihnya Tau Revan mending digendong paman saja"

"Engga mau Revan mau digendong Abang Rendi aja" yah Rendi malah kesenangan lah tidak menolak permintaan bocah itu.

Sebelum pulang ke mansion bunda mengganti kan diampers dan baju Revan.

"Sini kita ganti diampers dulu yah sayang"

"Bun bisa engga, engga usah pakai" minta Revan tentu saja ditolak dengan alasan nanti kalau Revan mau pipis dijalan bagaimana lebih baik menggunakan nya saja.

"Bun bisa engga, engga usah pakai" minta Revan tentu saja ditolak dengan alasan nanti kalau Revan mau pipis dijalan bagaimana lebih baik menggunakan nya saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gambaran baju yang dikenakan Revan setelah menggunakan baju lengan panjang bunda juga memasangkan jaket dan selimut baru Rendi menggendong Revan.
Dapat Revan lihat banyak pasang mata dilorong rumah sakit yang memperhatikan mereka, Revan mau lihat malah ditutupi sama Abang Rendi emang dasar yah revan super kepo.

Sesampainya dimobil Revan didudukkan di car seat yang sudah disediakan untuk dirinya awalnya bunda mau memangku Revan saja, tapi kata paman untuk sekarang revan lebih baik duduk di car seat demi kenyamanan dan keamanan takutnya bocah itu muntah muntah karena habis melakukan tindakan bilas lambung juga jadilah bunda mengalah, Revan sendiri sih malah risih menggunakan kursi itu dia mau duduk dikursi mobil biasa saja padahal.

Sesampainya dimobil Revan didudukkan di car seat yang sudah disediakan untuk dirinya awalnya bunda mau memangku Revan saja, tapi kata paman untuk sekarang revan lebih baik duduk di car seat demi kenyamanan dan keamanan takutnya bocah itu muntah mu...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Gambaran car seat yang di duduki revan, dengan susah payah revan melihat kearah luar jendela mobil memandangi Jepang secara langsung, ayah sudah meminta Revan untuk tidur tapi anak itu malah menolaknya. Mana mau Revan menyia nyiakan untuk melihat lihat keluar.

Sesampainya di mansion Revan langsung digendong ayah, ayah tidak mau keduluan untuk menggendong putra semata wayangnya itu, sambil berjalan masuk ke mansion Revan membisikan ditelinga ayah

"Ayah revan mau pup, lepasin Revan mau ketoilet" minta Revan yang sebenarnya sudah menahan pup di mobil kalau yang lain tau mungkin Revan pasti di minta pup di diampers saja dari pada menahannya di mobil.

Ayah membawa Revan ke toilet untungnya walaupun Revan maunya sendiri sih. Tapi ini lebih baik dari pada harus pup di diampers, jadi saat Revan mau pup dia akan diantarkan ke toilet kok, untuk sekarang.

 Tapi ini lebih baik dari pada harus pup di diampers, jadi saat Revan mau pup dia akan diantarkan ke toilet kok, untuk sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayah memulai menyobek diampers yang dikenakan Revan dan mendudukkan Revan diatas kloset khusus untuk mencegah Revan jatuh.

"Ayah keluar doang Revan mau pup" minta Revan pada ayah saat ayah sudah memasang kan pengaman khusus

"Tidak ayah disini saja takut kamu jatuh sangat berbahaya tau di kamar mandi sendirian" 
Mendengar jawaban ayah membuat Revan mendengus kesal, ayolah dia sudah duduk dicloset bahkan menggunakan pengaman sepeda ini mana mungkin jatuh coba.
Pup dilihatin ayah begini sungguh tidak nyaman bagi Revan.

"Sudah pup nya?" Tanya ayah setelah menunggu beberapa saat ayah juga menyangga tubuh Revan kok
Revan membalas dengan anggukan bertanda dia sudah selesai buang air besar nya.
Tapi saat ayah hendak mengangkat tubuh Revan dan meletakkan nya diatas paha ayah, agar ayah mudah membilas bagian bokong/dubur Revan, Revan menolak dia ingin membersihkan nya sendiri tidak seperti ini ayah berjongkok lalu tubuh Revan berpangku pada ayah tangan ayah sibuk satu membersihkan nya dan satu lagi menyirami air. Tanpa disadari Revan menangis

"Hiks hiks"

"Kenapa menangis ayah terlalu kencang kah menggosok nya?"

"Tidak tapi Revan malu ayah"

"Jangan menangis lagi lain kali tidak perlu malu lagi yah, Sudah selesai sekarang kita keringkan yah" ayah mengangkat Tubuh Revan dan melilitkan dengan handuk lembut dan membaringkan Revan keatas kasur yang sudah dilapisi underpad.

"Kenapa nangis?" Tanya bunda yang melihat jejak air mata, bukan Revan yang menjawab melainkan ayah yang menjelaskan nya

"Mulai sekarang Revan engga boleh malu lagi yah sayang" bunda mulai mengoleskan cream anti ruam dan juga bedak baru memasangkan diampers baru yang lembut pasti nya, Revan tidak dipakai kan celana kata bunda agar mudah mengganti diampers nya Revan tidak menolak karena melihat ayah dan bunda yang tidak jijik membersihkan kotorannya, dirinya harusnya bersyukur bukan malah tidak tau diri menolak dan membuat ayah dan bunda sedih atau sampai di marahi oleh anggota keluarga yang lain nya. Tidak lama setelah bunda selesai memasangkan baju

Jeksen datang kekamar niatnya mau bermain malah di larang sama bunda karena....

Tbc
Segitu dulu yah selamat malam
Ada yang nungguin




sikembar cerebral palsy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang