Setelah tubuhnya dibersihkan kembali.
Revan tengah melihat kearah luar jendela sambil disuapi bubur oleh bunda, dia melihat salju yang turun.
"Bunda Revan mau keluar?""No no diluar dingin sayang adek disini saja yah sama bunda, ayo makan lagi sayang"
Revan dengan sangat terpaksa memakan makanan lembek yang sangat bergizi no micin micin club'.
"Udah dijepang tapi kaga bisa jalan jalan boro boro jajalin sushi, minumnya macha dingin beh mantep banget. Sial banget sih gua ini" dalam hati lah mana berani dia ngomong begitu didepan bunda.
Revan berhasil menghabiskan bubur lembek itu walaupun terpaksa yah karena laper jadinya habis juga deh
Suster
"Maaf nyonya, setelah makan lebih sebaiknya adek di sendawakan" ingat suster kepada bunda.
Lalu tanpa aba bunda mengangkat tubuh Revan dan menggendong nya dengan mempuk puk punggung Revan dengan pelan dan hati hati seolah Revan akan retak jika bunda terlalu keras dalam memukul.Dengan usah bunda akhirnya revan pun sendawa.
Revan dibuat posisi duduk dengan bersandar pada bunda kakinya lurus tapi terbuka karena Pampers yang lumayan tebal bunda pakaikan.
Kaki revan mulai diangkat oleh suster keatas dan kebawah agar aliran darah tetap berjalan serta beberapa pijatan.
"Sus engga usah, iks geli wkwkwk" Revan malah kegelian saat telapak kakinya juga di sentuh bukan cuma kaki tapi sampai ke pahanya. Revan tidak menggunakan celana dia hanya menggunakan Pampers dilapisi insert booster juga untuk menampung urine nya.
Karena terlampau tertawa Revan sulit menahan keinginan buang air kecil nya
(kalian tau kan kalau orang ketawa kadang pengen pipis).Wkwkwk heee suara tawa Revan terdengar bunda diam diam tersenyum bahagia, inikah perasaan menjadi seorang ibu yang bisa mengurus anaknya.
Tidak tertinggal ayah juga melihat momen tersebut karena ada cctv yang terus memantu dikamar Revan jadi ayah bisa melihat semua aktivitas Revan saat sedang bekerja.
TBC
Ada yang masih inget cerita ini kaga?