Pagi yang cerah tapi tidak dengan Revan. Pagi pagi begini dirinya malah lemes sehabis sarapan bersama.
Revan memilih untuk kembali tidur tidak ada yang memarahi nya."Ayah berangkat dulu yah Revan" ayah mengelus dan mencium kening Revan dengan lembut.
Bunda dan suster mengelap tubuh Revan menggunakan waslap, Revan tidak terganggu bahkan saat bunda membalik kan tubuhnya untuk mengelap bagian punggung setelah selesai membersihkan tubuh Revan, bunda mengoleskan cream anti ruam, merekatkan diapers yang sudah disiapkan oleh suster lalu mengoleskan minyak telon, menyemprotkan parfum tidak lupa minta rambut setelah Revan sudah terbungkus oleh bedong bunda membungkus Revan dengan bedong bukan tanpa alasan yah ini dilakukan karena cuaca Jepang sedang sangat dingin pada pagi hari.
Bunda menggendong Revan membawanya keruang tengah bunda mau menimang nimang bayi besarnya itu, entah mengapa ada rasa rindu sedih setiap melihat setiap inci wajah Revan terbersit oleh bunda coba dia meluangkan waktu lebih banyak pasti sekarang ravan masih disini dipeluk kannya seperti yang dia lakukan pada Revan. Saat sedang termenung tiba tiba
Revan menggeliat tidak nyaman matanya nya terbuka dia lihat wajah cantik bunda yang menggendong dirinya sekarang.
"Bunda lepasin ngapain pakai beginian, Revan jadi susah gerak Bun'
"Cuaca sedang dingin sekali, nanti rada siang baru bunda buka. Revan bobo lagi saja"
"No revan engga mau Bun, Revan mau pup sekarang. Mau ketoilet please"
"Yah sudah pup disini saja, nanti bunda bersihkan"
Ayolah Revan mana mau dia ini sudah remaja lagi pula Revan adalah anak yang sehat bukannya anak berkebutuhan khusus yang harus sampai pup di popoknya.
Tbc
Segitu dulu yah