Disinilah Keyla sekarang, dibawah atap rumah yang cukup mewah dengan interior-interior yang mahal. Keyla melihat sekeliling dan didapatinya Nathan yang berjalan kearahnya yang sudah duduk di sofa dengan kotak P3K di tangannya.
"Siniin tangan lo." Nathan duduk disampingnya sembari mengambil tangan kanan Keyla untuk diobati. Keyla menurut.
Tak lama seorang wanita dengan pakaian elegan masuk ke rumah disusul wanita lainnya lagi dengan pakaian biasa saja tengah menenteng kresek belanjaan.
"Nathan, ada tamu?" tanya wanita itu yang sepertinya adalah Mamanya Nathan, Laura.
Sementara Keyla tersenyum canggung sambil sedikit membungkuk hormat.
"Ini Keyla, Ma. Temen kampus Nathan." ucap Nathan memperkenalkan Keyla.
"Hallo, Tante. Saya Keyla." Keyla hendak berdiri untuk memberi salam, namun dihentikan oleh Nathan.
"Tangan lo belum diobati." ucap Nathan, membuat Keyla kembali duduk.
"Loh, tangan kamu luka." Laura duduk disamping Keyla dan memandang tangan kanannya. Sementara Nathan sudah mulai mengoleskan obat merah membuat Keyla meringis.
"Iya, Tante. Tadi gak sengaja kena beling kaca." jawab Keyla yang tentu saja berbohong.
"Duh kasuan kamu, nak. Baju kamu juga basah. Sebentar, Tante ambilin baju buat kamu." ucap Laura membuat Keyla tentu saja tak enak hati.
"Gak usah, Tante. Habis ini saya langsung pulang kok."
"Gakpapa, pakai bajunya Adel aja dulu." ucap Laura yang sudah berjalan menuju sebuah kamar.
"Adel siapa, Nath?" tanya Keyla.
Nathan mendongak, "Adek gue." lalu membungkus tangan Keyla dengan kain kasa.
Keyla mengangguk, "Makasih." ucapnya setelah selesai diobati.
Tak lama kemudian Laura kembali dengan satu set pakaian di tangannya.
"Pakai ini aja, kayaknya pas di badan kamu, Key." ucap Laura sembari mengulurkan baju tersebut. Keyla mengambilnya.
"Makasih, Tan."
"Iya, kmah ganti baju di kamar Adel ya. Adel belum pulang dari les kok, tenang aja. Tante buatin makan malam dulu." ucap Laura lalu beranjak pergi ke dapur.
"Duh, Nath. Gue tambah gak enak, gue pulang sekarang aja. Dah." Keyla berjalan keluar.
"Lo emang gak sopan yang orangnya." celetuk Nathan, membuat Keyla sontak berhenti di tempat, lalu menoleh ke arah Nathan.
Akhirnya Keyla pun mengganti pakaiannya dengan baju yang diberikan oleh Laura, Mamanya Nathan.
Tak butuh waktu lama, Keyla selesai ganti pakaiannya. Ia pun keluar dari kamar Adel dengan kaku, yang langsung disambut oleh Laura.
"Ayok, nak. Makan dulu." cepat sekali, makan malam sudah siap. Keyla mengekori Laura hang berjalan ke ruang makan.
Keyla sedikit terkejut karena sudah ada pria dengan setelan kantornya, dan perempuan yang berkisar 2 tahun lebih muda darinya yang sepertinya adalah Adel. Mereka sudah duduk, siap untuk menyantap makan malam bersama.
Dengan canggung, Keyla menyapa. "Hallo, saya Keyla, teman kampusnya Nathan."
"Oh iya, silahkan bergabung dengan kami, Keyla." ucap Reynand, Papanya Nathan.
"Iya makasih, Om." Keyla duduk di samping Laura.
Makanan sudah tersedia di hadapan mereka, Laura mulai menyendokkan nasi ke piring Reynand, Adel, dan kemudian ke piring Keyla.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAUMA
FanfictionDia cantik, bagaikan dedaunan musim gugur yang berjatuhan. Tapi, dia gadis yang paling hancur seperti bagaimana daun itu terpisah dari rantingnya. Seseorang yang selalu tertawa di balik luka. Seseorang yang selalu memberi kebahagiaan untuk orang lai...