Trauma-9 : Balas Dendam Davin

145 12 1
                                    

Motor CBR merah berhenti tepat didepan gerbang sebuah rumah mewah berwarna putih menyala. Nathan menunggu hampir satu menit agar Kayla turun dari motornya, namun perempuan dibelakangnya tak kunjung turun, bahkan masih memeluknya dari belakang sambil kepalanya tersandar ke pundaknya.

"Kay," panggil Nathan.

Tak ada jawaban.

Nathan lalu menggoyang-goyangkan motornya, "Keyla, bangun. Udah sampe." ucapnya lagi, dan berhasil membuat Keyla melepaskan pelukannya.

Gadis itu celingak-celinguk, lalu tersadar bahwa ia sudah sampai tepat didepan rumah mewahnya yang tertutup rapat. Keyla memperkuat lututnya lalu berdiri dan turun dari motor besar itu.

Nathan yang melihatnya kesusahan membuka helm, berniat membantunya. Wajah Keyla yang terlihat khas baru bangun sangat lucu, membuat Nathan tersenyum.

"Untung aja lo gak jatuh, Key." ucap Nathan pelan, sambil membuka kaitan helm yang dikenakan Kayla.

"Ehe.." jawab Keyla bergumam. "Makasih, Nath." ucapnya lalu berjalan pelan kearah gerbang rumah.

Nathan masih menatapnya sambil memakai helm yang tadi dipakai Keyla.

Keyla berhenti lalu menoleh kearah Nathan lagi yang masih memakai helm. "Nath, gak mampir dulu?" tanya Kayla.

"Gak usah, Key. Lain kali." jawab Nathan yang sebenarnya ingin sekali mampir.

Keyla mengangguk, "iyaudah, hati-hati."

Keyla melihat Nathan mengangguk lalu menjalankan motor besarnya dengan kecepatan penuh. Setelah memastikan Nathan sudah jauh meninggalkan kompleks rumahnya, Keyla membuka gerbang rumahnya dan segera masuk.

"Assalamualaikum." ucapnya saat membuka pintu rumah.

"Waalaikumsalam, Non." jawab Bi Ani yang sedang menyapu rumah di sore hari.

Keyla beranjak manaiki tangga menuju kamarnya. Rasanya sudah seperti biasa hal ini ia jumpai, saat memasuki rumah kalau bukan Bi Ani yang membalas sapaannya, pasti tidak ada lain.

"Non, bibi buatin sup ya?" tanya Bi Ani sedikit keras karena Keyla sudah sampai di anak tangga paling atas.

"Iya, Bi. Makasih." ucapnya lalu membuka pintu kamarnya yang berwarna putih disertai gantungan dream catcher pink.

Keyla meletakkan tasnya di lantai lalu membuka seragam sekolahnya perlahan, entah karena lelah atau mengantuk. Ia kemudian mengikal asal rambutnya keatas dan masuk kedalam kamar mandi dan berendam di bathub putih yang sudah ada air sabun didalamnya.

Tangannya meraih remot kecil yang berada tepat disamping bathub lalu menekan tombol on disana. Perlahan suara One Direction terdengar, membuat Kayla memejamkan matanya menikmati lantunan musik yang berjudul 18 oleh One Direction.

~

So kiss me where I lay down

My hand press to your cheeks

A long way from the playground

I have loved you since we were 18

Long before we both thought the same thing

To be loved, and to be in love

All I can do is say

That these arms were made for holding you

TRAUMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang