Trauma-6 : Perisai

157 13 0
                                    

        Nathan menyusuri jalanan kota dengan kecepatan diatas rata-rata, membuat Keyla di belakangnya menjerit ketakutan.

"Woy, Nath. Pelanin dikit, oy!" teriak Keyla, tapi Nathan seperti tidak memperdulikannya.

Keyla yang mulai panik langsung memeluk Nathan erat, jika tidak tubuhnya akan terbang karena badannya yang cukup ringan. Mana motornya gede lagi.

Tiba-tiba Keyla melihat Nathan menyalip sebuah motor dan menghentikan motornya. Keyla menatap Nathan bingung.

"Woy, bawa motor yang bener asu!" teriak seseorang yang ternyata adalah Davin. Orang itu melepas helmnya, lalu turun dari motornya.

Keyla yang varu saja bingung, akhirnya paham, ternyata Nathn mengejar motor Davin dan menepikannya.

"Turun dulu." suruh Nathan, Keyla menurut.

Davin menghampiri Nathan yang sudah turun dari motornya, lalu tanpa basa basi langsung menonjok wajah Nathan sesaat setelah membuka helm fullface miliknya.

Keyla yang kaget langsung panik, hendak menghampiri Nathan, namun Nathan dengan cepat membalas pukulan Davin tak kalah kuat. Keyla hanya bisa berteriak untuk menghentikan perkelahian mereka.

"ASTAGA BERHENTI OYY, AAAAA!" teriak Keyla.

Disini cukup sepi, entah kepada siapa ia akan minta bantuan.

BUGH!

BUGH!

Pukulan yang saling berbalasan membuat Keyla tambah panik.

"Nathan, udah oy!" ucapan Keyla bagaikan angin lewat oleh Nathan.

Akhirnya sebelum menunggu babak belur, Keyla langsung masuk ke tengah-tengah mereka, tak peduli jika wajahnya kena pukulan.

Dan benar saja, Davin tak sengaja memukul dahi Keyla sampai benjol.

Nathan yang melihatnya tambah murka, ia langsung memukul Davin dengan sangat brutal.

"Nath, udah stop! Nanti lo bakal dihukum, dan masuk penjara, gue gak mau itu terjadi oy!" sambil menahan sakit di dahinya, Keyla berusaha menghentikan aksi Nathan. Akhirnya Nathan pun menghentikan pukulannya, dilihatnya Davin yang sudah tak kuasa lagi untuk berdiri.

Keyla dengan cepat langsung menghubungi rumah sakit terdekat untuk menjemput Davin yang terlihat  cukup parah:

Setelag Ambulance datang, Nathan dan Keyla meninggalkan tempat itu.

Sampainya di rumah Keyla, Nathan langsung diomeli sambil diobati oleh Keyla.

"Lo apa-apaan sih, udah kali gak usah nonjok orang, lagian itu bukan urusan lo." ucap Keyla sambil mengoleskan salep ke wajah Nathan.

"Gue cuma gak mau cara dia ngomong ke lo." jawab Nathan sambil menahan sakit.

"Gue gakpapa, lagian emang benar yang dia bilang." ucap Keyla, masih fokus ke luka Nathan.

"Ish.." ringis Nathan. "Perih oy!"

"Iyalah perih!" balas Keyla, lalu sesekali ia meniup wajah Nathan yang dioleskan salep.

Nathan memandang Keyla, "Dahi lo juga benjol tuh." ucapnya. "Sini gue obatin:" Nathan menarik pelan kepala Keyla.

"Gak usah, nanti juga turun sendiri benjolnya." jawab Keyla lalu meletakkan kotak P3K keatas meja.

"Keras kepala."

Tiba-tiba Rafa masuk ke rumah dengan kresek belanjaan.

"Bang, dari mana? Mama mana? Katanya nyariin gue?" tanya Keyla, Rafa menghampiri mereka.

TRAUMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang