Tiga hari telah berlalu setelah hari dimana Seungwan dan Joohyun mengerjakan tugas kelompok mereka.
Dan semenjak saat itu juga, Joohyun memikirkan perkataan Seungwan ketika ia tidak sengaja tertidur saat kerja kelompok.
Kenyataannya, Joohyun mendengar perkataan Seungwan waktu itu bahkan ia juga tau ketika Seungwan mengelus kepalanya saat tertidur.
Jadi hari ini Joohyun berniat mengajak Seungwan untuk menyelesaikan kembali tugas biografi mereka, mengingat waktu pengumpulan hanya beberapa hari lagi.
Awalnya Joohyun berniat bicara pada Seungwan ketika istirahat akan tetapi ia urungkan karena Seulgi datang ke kelasnya mengajaknya untuk ke kantin.
Sekarang disini lah mereka, di kantin menikmati makanan mereka masing-masing tanpa ada percakapan sampai akhirnya Joohyun memutuskan untuk bicara.
"Seulgi" Seulgi hanya berdehem sembari masih memakan mie ramen miliknya.
"Menurutmu apa yang harus aku lakukan jika dia benar-benar Seungwan teman masa kecilku?" Seulgi menampilkan wajah bingung mendengar pertanyaan Joohyun.
"Dia? Dia siapa yang kau maksud"
"Tentu saja Seungwan murid baru dikelas ku, yang tiga hari lalu kami mengerjakan tugas kelompok kami" Seketika Seulgi mengingat sesuatu dimana Seungwan mengelus kepala Joohyun.
Entah kenapa mengingat hal tersebut justru malah membuat Seulgi kesal (?) Entahlah Seulgi juga tidak tau apa yang ia rasakan ketika melihat hal tersebut saat itu.
"Bukannya kau bilang bukan dia? Jika masih ragu kenapa tidak mencoba mencari lebih tau tentangnya" Saran Seulgi dan Joohyun terlihat tersenyum mendengar saran dari sahabatnya itu.
"Kau benar, aku akan coba" Seulgi tersenyum tipis, rasa cemas tiba-tiba muncul dalam dirinya tanpa alasan yang ia ketahui.
Selesai makan dengan Seulgi di kantin, Joohyun memutuskan untuk kembali ke kelas begitu juga dengan Seulgi.
Tapi Joohyun tidak benar-benar kembali ke kelas kok, dia memutuskan untuk mencari teman satu kelompoknya Seungwan.
Dan langkahnya terhenti ketika mendengar alunan musik dari arah ruang musik.
Joohyun memutuskan untuk melihat siapa yang berada di ruang musik tersebut dan ternyata dia mendapati Seungwan di sana masih dengan tenang menekan tuts tuts piano menciptakan melodi indah untuk di dengar.
*Srekk
Pintu ruang musik di buka, membuat Seungwan memberhentikan permainannya."Ah Yeri, kau sudah kembali? Apa tadi ramai di kantin?" Ujar Seungwan sembari berbalik melihat ke arah pintu masuk dan ternyata yang masuk bukanlah Yeri melainkan Joohyun.
"Joohyun?" Bingung Seungwan karena Joohyun berada disini.
"H-hey, ada yang ingin ku bicarakan dengan mu ini mengenai biografi kita yang belum sepenuhnya selesai" Gugup Joohyun karena terus berfikir bagaimana seandainya jika gadis di hadapannya ini adalah sahabatnya beberapa tahun yang lalu.
"Ah iya, aku juga ingin membicarakan itu dengan mu nantinya" Seungwan bangun dari kursi pianonya dan duduk di lantai.
Ia pun menyuruh Joohyun juga untuk duduk di hadapannya dan Joohyun hanya menurut.
"Jadi apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya Seungwan langsung dan ketika Joohyun baru saja akan menjawab pintu ruang musik kembali terbuka, menampilkan Yeri dengan roti isi dan kotak susu di tangannya. Yeri seketika berhenti menghampiri Seungwan ketika melihat Joohyun.
"Eoh? S-senior Joohyun?" Ujar Yeri tak percaya seniornya itu berada di sini, Joohyun hanya membalasnya dengan senyuman tipis mendengar sapaan itu.
"Heol? Kau mengenal Joohyun?" Yeri hanya diam sampai akhirnya mengambil tempat di samping Seungwan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rival | WenSeulRene
FanfictionCerita ini bermula ketika gadis bernama Joohyun harus berpisah dengan sahabatnya yang bernama Seungwan, mereka berjanji akan selalu menghubungi satu sama lain meski berbeda tempat. Namun ironis Seungwan tak menepatinya, membuat Joohyun benar-benar s...