Bel sekolah baru saja berbunyi, tanda jam pelajaran telah berakhir. Anak-anak perlahan berhamburan keluar dari kelas.
Begitu juga dengan dua gadis kecil yang bernama Asli Bae Joohyun dan juga Son Seungwan.
Kini mereka berdua terlihat sedang berjalan bersama untuk pulang. Joohyun selama perjalanan terlihat berseri seri sembari menggenggam tangan Seungwan, berbeda Seungwan yang terlihat sedih karena suatu alasan.
"Joohyun-ah" Panggil Seungwan ketika mereka berada di depan gerbang perumahan mereka.
"Hm? "Joohyun melihat ke arah Seungwan yang terlihat gelisah ingin memberitahu sesuatu.
"Itu...ada yang ingin ku katakan padamu, bahwa besok, tidak. Maksud ku hari ini aku akan pindah ke kanada" Senyum Joohyun perlahan menghilang mendengar pernyataan sahabatnya itu.
"Mwo?! Kenapa tiba-tiba sekali?! " Jawab Joohyun sedikit meninggikan suaranya.
"Sejujurnya, aku seharusnya memberitahumu dari 2 hari yang lalu tapi-" Ucapan Seungwan terpotong ketika Joohyun tiba-tiba memeluknya, dan merasakan basah di bagian pundaknya.
"Andwae!! kamu tidak boleh pergi!! Jika kamu pergi siapa yang akan menemaniku?!" Ucap Joohyun lalu mempererat pelukannya.
"H-hey, tenanglah aku tidak akan melupakan mu jika sudah di sana, aku janji akan selalu menghubungi mu lewat teleponan nantinya" Seungwan terlihat menenangkan sahabatnya itu lalu perlahan mencoba melepaskan pelukan mereka.
"Kamu janji?" Tanya Joohyun masih sesegukan dan menunjukkan kelingkingnya.
"Hm, janji" Seungwan menautkan kelingking miliknya dengan milik Joohyun sebagai tanda bahwa ia sudah berjanji dan harus menepatinya.
"Kapan kamu akan pergi?" Tanya Joohyun kembali, kini keduanya terlihat kembali berjalan untuk menuju rumah masing-masing.
"Nanti malam" Jawab Seungwan, mendengar itu membuat Joohyun menunduk.
"Gwenchana, masih banyak waktu untuk kita bermain sebelum aku pergi nee?" Lanjut Seungwan karena melihat Joohyun menunduk, Joohyun hanya mengangguk sebagai respon.
"Jangan khawatir Joohyun-ah, aku pasti akan selalu menghubungi mu nanti" Ucap Seungwan lagi lalu mengacak-acak rambut Joohyun yang berusaha tersenyum mendengarnya.
"Kalau begitu, aku masuk dulu nee?" Pamit Seungwan, Joohyun mengangguk.
"Nee"
Lalu setelahnya mereka berdua saling pamit untuk masuk kedalam rumah masing-masing.
Mengetahui Seungwan, sahabatnya. Akan pergi jauh darinya, Joohyun berniat menghabiskan waktunya dengan Seungwan untuk terakhir kalinya.
Kini terlihat keduanya berada di taman yang tak jauh dari tempat tinggal mereka, keduanya terlihat asik bermain untuk menghabiskan waktu bersama.
Setelah beberapa saat, keduanya pun memutuskan untuk istirahat sejenak di bawah pohon yang ada disana, terlihat Joohyun langsung menyandarkan kepalanya di pundak Seungwan ketika Seungwan duduk di sampingnya.
Seungwan pun tak masalah, ia justru menggengam tangan Joohyun dan mengelus punggung tanganya menggunakan ibu jarinya.
Melihat pergelangan tangannya menggunakan gelang buatan Joohyun tadi membuat dirinya kembali tersenyum
"Uhm... Seungwan"
"Hm?"
"Tidak bisakah kamu tidak jadi pergi? Aku benar-benar tidak ingin kamu pergi..." Ucap Joohyun bergetar menahan tangisnya dengan matanya yang berkaca-kaca.
Seungwan yang mengetahui itu terlihat langsung mencoba menenangkan Joohyun dengan membawa gadis kecil itu ke dalam pelukannya.
"Mianhae, aku tidak bisa..." Ucap Seungwan bersalah sembari mengelus kepala Joohyun.
Joohyun sendiri terlihat mulai menangis dalam pelukan Seungwan dan mengeratkan pelukannya.
"Shh, uljima Joohyun-ah. Aku akan selalu mengingat mu dan tak akan melupakan mu arrachi?"
Sisa waktu pun mereka habiskan sampai malam hari tiba, waktunya Seungwan mengucapkan selamat tinggal dan pergi.
Joohyun terlihat melambaikan tangannya lesu sembari menatap mobil milik keluarga Son pergi menjauh menuju bandara.
"Nah, sebaiknya kita masuk sekarang. Udaranya semakin dingin disini" Ujar eomma Bae pada putri tunggalnya yang masih berusia 8 Tahun itu karena terus menatap kepergian sahabat satu satunya.
"Kira kira kapan Seungwan akan kembali eomma?" Tanya Joohyun, mengikuti sang eomma dari belakang masuk ke dalam rumah.
"Sejujurnya eomma tidak tau, kenapa kamu tidak menanyakannya langsung pada Seungwan sebelum dia benar-benar pergi?" Mendapatkan pertanyaan lain dari sang eomma, membuat Joohyun berfikir sejenak.
"Aku lupa, dan tidak terpikirkan sebelumnya" Sang eomma hanya tersenyum lalu mensejajarkan tingginya dengan sang anak.
"Ini sudah larut, sebaiknya kamu tidur karena besok masih harus berangkat sekolah" Joohyun hanya menurut, dan mengecup pipi sang eomma lalu mengucapkan selamat malam sebelum pergi ke kamarnya untuk tidur.
TBC
Well ini versi barunya, gak berubah ubah banget kan? Hehehe
Begitu juga nanti chapter yang lain :>
Jangan lupa vote dan komennya kack<3
Lope sekebon buat yang udah vote maupun komen
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

KAMU SEDANG MEMBACA
Rival | WenSeulRene
Fiksi PenggemarCerita ini bermula ketika gadis bernama Joohyun harus berpisah dengan sahabatnya yang bernama Seungwan, mereka berjanji akan selalu menghubungi satu sama lain meski berbeda tempat. Namun ironis Seungwan tak menepatinya, membuat Joohyun benar-benar s...