Di dalam sebuah kamar, seorang gadis terlihat tidak bersemangat meringkuk di atas kasurnya. Jam sudah menunjukkan pukul 11:55 akan tetapi gadis itu enggan sekali untuk keluar kamar.
Tok! tok! tok!
Ketukan pintu kembali terdengar dengan kasar tapi kali ini di ikuti pintu yang terlihat terbuka menunjukkan sosok sang adik yang menatapnya kesal."Kak Seulgi! Mau sampai kapan kakak terus di dalam kamar?! Ini sudah hampir siang hari!!" Kesal Minjeong perlahan mulai masuk ke dalam kamar, meskipun sekarang adalah hari libur akan tetapi tidak seharusnya Seulgi hanya terus menerus di dalam kamarnya.
Terlebih mengetahui sang kakak belum makan apapun sedari pagi membuat Minjeong kesal sekaligus khawatir dengan sikap kakaknya hari ini.
Seulgi yang mendengarnya dengan malas mulai bangun dari kasurnya, ia menghampiri adiknya lalu menariknya agar keluar dari kamarnya.
"Pergilah, jangan ganggu aku" Gumam Seulgi dan hendak menutup kembali pintu kamarnya akan tetapi Minjeong menahannya.
"Katakan, sebenarnya ada apa? Tidak biasanya kakak begini"
"Aku baik-baik saja Minjeong-ah, tak perlu khawatir" Seulgi mencoba menunjukkan senyumnya yang justru malah terlihat memilukan.
"Apa karena kak Joohyun?" Seulgi terdiam mendengarnya membuat Minjeong yang melihatnya menghela nafasnya.
Minjeong memang tau jika dua hari yang lalu teman dari kakaknya yaitu, Joohyun.
Pergi...
Kencan...?
Ia tidak terlalu yakin yang pasti saat itu Joohyun pergi bersama orang lain dan itu bukan kakaknya.
Dan tentu dia mengetahui itu karena melihat status Joohyun pada saat itu, membuat dia berfikir mungkin itulah alasan kenapa sikap kakaknya hari ini agak berbeda mengetahui sang kakak menyukai Joohyun bukan?
"Aku akan anggap itu 'iya' " Minjeong kembali berucap ketika tidak mendapati balasan dari Seulgi.
"Ani, bukan dia, aku hanya ingin menghabiskan waktuku seharian ini di kamar" Jelas Seulgi lalu langsung menutup kembali pintunya.
Minjeong pun terlihat mengerti, ia tau perasaan sang kakak sekarang yang mungkin sedih? Kecewa? Atau bahkan kesal, mengetahui orang yang dia sukai justru bersenang-senang dengan orang lain.
Minjeong pun akhirnya memutuskan kembali menuju ke ruang tengah untuk melanjutkan kegiatan menontonnya.
Sedangkan Seulgi kembali merebahkan dirinya sembari meneruskan game di handphone miliknya.
Ia tidak merasakan sesuatu seperti yang selalu ia rasakan ketika hari libur tiba, hari yang paling ia tunggu karena bisa melakukan banyak hal tanpa harus memikirkan tugas sekolah, entah itu bermain sendirian atau pergi keluar bersama sahabatnya, Joohyun.
Yang ia rasakan hari ini hanyalah kesedihan mengingat perkataan Joohyun dua hari lalu pada dirinya.
"Apa!? Bersikap posesif padaku layaknya aku ini milikmu!?"
Perkataan itu masih tercetak jelas di dalam pikiran Seulgi, membuat Seulgi kembali memikirkan sikapnya yang memang bisa di bilang posesif beberapa hari yang lalu akan tetapi dia tidak menyangka jika Joohyun akan mengatakan hal sedemikian yang membuatnya benar-benar merasakan sakit di dadanya.Semakin larut dalam kesedihannya membuat dirinya berfikir apa dia menyerah saja, dia tidak pernah menyukai seseorang sebelumnya kecuali Joohyun.
Itu pun Seulgi tidak pernah menunjukkan bahwa dia menyukai Joohyun pada saat itu, sehingga dia tidak mengetahui caranya menunjukkan bahwa dia menyukai Joohyun entah melalui tindakan ataupun perkataan secara langsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rival | WenSeulRene
FanfictionCerita ini bermula ketika gadis bernama Joohyun harus berpisah dengan sahabatnya yang bernama Seungwan, mereka berjanji akan selalu menghubungi satu sama lain meski berbeda tempat. Namun ironis Seungwan tak menepatinya, membuat Joohyun benar-benar s...