Seminggu berlalu begitu saja, hubungan Joohyun dengan Seulgi jauh dari kata baik.
Keduanya seperti orang asing, seakan tidak pernah mengenal satu sama lain sebelumnya. Joohyun yang terlihat tidak peduli dan Seulgi yang hanya bisa diam menunggu waktu yang tepat agar bisa memperbaiki hubungannya dengan Joohyun.
Bahkan akhir pekan kemarin, Joohyun dan Seulgi benar-benar tidak ada komunikasi maupun interaksi.
Sekarang hari senin, Joohyun terlihat dengan malas menulis semua materi yang baru saja di terangkan di buku tulisnya.
Rasa malasnya muncul karena hari ini Seungwan tidak ada di sekolah untuk menemaninya dikarenakan tengah mengikuti lomba cerdas cermat untuk mewakili sekolahnya.
Waktu terus berlalu sampai akhirnya bel istirahat berbunyi, membuat semua murid mulai berhamburan keluar kelas menuju ke kantin termasuk Joohyun.
Joohyun terlihat dengan gontai berjalan sendirian menuju kantin, dan langkahnya terhenti ketika mendengar suara seseorang dari dalam uks.
"Ya ampun hentikan, aku harus mengobati lukaku dulu" Joohyun yang mendengar suara seseorang yang sangat di kenalnya berada di uks, membuat dirinya melangkah menuju kesana dan melihat dari balik jendela.
Mendapati Seulgi yang terduduk di ranjang uks dengan luka di siku dan juga telapak tangannya, akan tetapi atensinya jatuh penuh pada hewan kecil berbulu yang terlihat terus menganggu Seulgi yang ingin mengobati lukanya.
"Kucing kecil, hentikan. Aku perlu mengobati lukaku dulu" Kucing yang tadi diselamatkan oleh Seulgi dari atas pohon hanya mengeong dan kembali memanjat punggung Seulgi untuk naik ke atas pundaknya.
Joohyun yang melihat itu entah kenapa tersenyum akan tetapi mengingat jika hubungannya dengan Seulgi sedang tidak baik-baik saja, membuat senyumnya perlahan luntur. Dan kembali berfikir, apa ia perlu meminta maaf agar hubungannya dengan Seulgi membaik?
Sejujurnya dia benar-benar tidak menyukai sesuatu yang sedang terjadi antara dia dan Seulgi sekarang, tapi bagaimana jika Seulgi kembali menghindarinya seperti waktu itu?
Cukup larut dalam pikirannya, Joohyun akhirnya memutuskan untuk membantu Seulgi dan segera masuk ke dalam uks.
Seulgi terkejut dengan kedatangan Joohyun, dia belum siap berhadapan dengan Joohyun lagi semenjak pertengkaran mereka waktu itu.
"Butuh bantuan?" Tanya Joohyun, Seulgi hanya menatap Joohyun dalam diam, membuat Joohyun mengambil obat merah dari tangan Seulgi. Dan Seulgi pun langsung berucap.
"A-ani, aku bisa sendiri" Seulgi mengambil kembali obat merahnya, dan Joohyun tersenyum kecut melihat itu.
"Aku pikir... Kau sudah berhenti tapi ternyata tidak..." Seulgi tersentak mendengarnya.
"Mianhae jika selama ini aku selalu memarahi mu, membentak mu, memukul mu ketika aku kesal atau bahkan menyakiti mu dengan perkataan ku" Seulgi semakin tersentak mendengarnya.
"Mungkin karena itu... Kau jadi menjauhiku dan menghindar dariku..." Setelah mengatakan semua itu, Joohyun hendak pergi tapi Seulgi langsung menahannya, membuat Joohyun menatap Seulgi.
"K-kajima, kurasa aku butuh bantuan mu..." Ujar Seulgi menunduk karena Joohyun menatapnya, Joohyun tersenyum tipis mengetahui Seulgi tidak ingin dirinya pergi begitu saja seperti awal pertengkaran mereka.
Joohyun pun mengambil tempat di samping Seulgi di atas ranjang uks, mengambil alih untuk mengobati luka Seulgi dengan Seulgi yang terlihat terus mengelus kepala anak kucing yang kini ada di genggaman tangan satunya membuat hewan kecil berbulu itu merasa nyaman dan tertidur.
![](https://img.wattpad.com/cover/278503760-288-k695952.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rival | WenSeulRene
FanfictionCerita ini bermula ketika gadis bernama Joohyun harus berpisah dengan sahabatnya yang bernama Seungwan, mereka berjanji akan selalu menghubungi satu sama lain meski berbeda tempat. Namun ironis Seungwan tak menepatinya, membuat Joohyun benar-benar s...