Malam berlalu hari berganti, terlihat setelah selesai sarapan kini Seungwan tengah menatap kembali dirinya di cermin dengan seragam sekolah barunya.
Dirinya masih tak percaya jika hari ini adalah hari pertamanya bersekolah di sekolah barunya di negera kelahirannya, setelah beberapa saat akhirnya ia mengambil tasnya dan keluar kamarnya untuk berpamitan pada orang tuanya.
Selesai berpamitan, ayah Seungwan menyuruh Seungwan berangkat ke sekolah dengan supir pribadinya dan Seungwan hanya menurutinya karena dia sendiri juga malas untuk membawa motor ke sekolah di hari pertamanya.
Sampai di depan sekolah, Seungwan berterima kasih kepada supir pribadi ayahnya dan perlahan masuk ke area sekolah barunya.
Seungwan melihat ke arah gedung sekolah yang cukup besar, perlahan ia memasuki gedung sekolah tersebut.
Beberapa murid menatapnya, ada beberapa dari mereka langsung berbisik bisik setelah melihat Seungwan masuk.
"Apa dia murid baru? "
"Wah, apa dia murid pindahan yang pak han katakan kemarin?"
"Wajahnya benar-benar menawan"
Seungwan hanya diam mendengar bisikan tersebut dan terus mencari ruang kepala sekolah sampai akhirnya ia memberanikan diri untuk bertanya pada salah satu murid di situ.
"Uhm hey" Sapa Seungwan canggung pada salah satu seorang murid perempuan.
"Ah nee? Ada apa?" Balas murid itu ramah namun sedetik kemudian dia menyadari sesuatu ketika melihat Seungwan.
"Omo! Apa kamu murid baru yang kemarin dibicarakan??" Tiba-tiba saja murid itu menjadi bersemangat sedangkan Seungwan hanya mengangguk membenarkan pernyataan murid itu.
"Begini, karena aku murid baru disini, aku ingin meminta tolong jika kau tidak keberatan untuk menunjukkan ku dimana ruang kepala sekolah berada"
"Oh tentu saja! Kajja aku antarkan! " Balas murid itu dengan senang hati, menyuruh Seungwan untuk mengikutinya.
"Umm... Boleh aku tau namamu?" Tanya murid yang kini berjalan berdampingan dengan Seungwan untuk mengantarkannya ke ruang kepala sekolah.
"Namaku Son Seungwan, tapi kau bisa memanggilku Wendy"
"Ah Wendy! Kalau begitu kau bisa memanggilku Yeri senang bertemu dengan mu Wendy-ssi" Yeri tersenyum ke arah Seungwan ketika mereka sampai di depan ruang kepala sekolah.
"Ah nee, senang bertemu denganmu juga, dan terimakasih karena sudah mengantarkanku" Balas Seungwan yang juga membalas senyum itu.
"Gwenchana" Balas Yeri sebelum akhirnya pamit untuk pergi ke kelasnya.
Seungwan menatap kepergian Yeri dengan senyum yang masih tercetak di wajahnya, sepertinya dia sudah mendapatkan satu teman baru di sekolah barunya ini.
Sedangkan di sisi lain, Joohyun terlihat tengah menyuapi Seulgi sarapan di kamar Seulgi karena Seulgi sedang sakit.
"Lihat? Sudah ku katakan untuk tidak memaksa latihan padahal kau sedang sakit!" Kesal Joohyun tapi ia tetap memberikan suapan bubur pada Seulgi.
"Astaga, berhenti memarahi ku. Lagipula kenapa juga kau tidak pergi ke sekolah sekarang huh? Kau sudah terlambat tau" Seulgi menerima suapan Joohyun.
"Mana mungkin aku akan langsung pergi ke sekolah mengetahui kau sakit begini, aku yakin jika aku tidak menyuapi mu sekarang kau tidak akan makan bahkan minum obatmu" Jelas Joohyun.
"Dih sok tau" Balas Seulgi tapi tetap menerima suapan dari Joohyun.
"Dengar ya beruang jadi jadian, aku tau kau lebih dari siapapun, jika bukan aku yang memaksa mu makan saat sakit kau pasti tidak mau makan" Seulgi memijat kepalanya yang sakit dan menghela nafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rival | WenSeulRene
FanfikceCerita ini bermula ketika gadis bernama Joohyun harus berpisah dengan sahabatnya yang bernama Seungwan, mereka berjanji akan selalu menghubungi satu sama lain meski berbeda tempat. Namun ironis Seungwan tak menepatinya, membuat Joohyun benar-benar s...