The Moon is Beautiful isn't It?

279 22 10
                                    

"Kurasa, aku sedang menyukai seseorang sekarang" Kalimat itu terus saja berputar di kepala Seulgi sekarang, kalimat yang membuat suasana hatinya langsung berubah.

"Tapi aku belum yakin sih, aku masih bingung" Lanjut Joohyun tapi Seulgi tak mendengarkan.

Pikirannya di penuhi dengan pertanyaan, siapa yang Joohyun sukai? Apa mungkin Seungwan? Jika iya apa itu artinya Seulgi benar-benar sudah tertinggal jauh dari Seungwan?

"Aku kalah cepat ya?"

"Apa ini akhirnya? Jadi benar, aku tidak memiliki kesempatan sama sekali"



"Hahaha"




"Menyedihkan sekali..."


























"Yah Kang Seulgi!" Joohyun sedikit berteriak dan menguncang Seulgi membuat Seulgi langsung tersadar.

"Wae??? Kenapa melamun?" Tanya Joohyun khawatir, Seulgi hanya tertawa getir.

"Aniya, aku hanya memikirkan anak kucing tadi"

"Bohong, kau tau kau tidak pandai dalam hal itu" Seulgi menelan ludahnya kasar, dia tidak ingin bertengkar dengan Joohyun lagi.

"Ada apa hm? Apa yang sebenarnya kau pikirkan?" Tanya Joohyun kembali.

"Tidak ada, aku hanya terkejut mengetahui ternyata kau sedang menyukai seseorang" Jawab Seulgi, berusaha menahan rasa sakit di hatinya.

"Tapi kan, aku bilang aku masih belum yakin Seul"

"..."

"Menurut mu bagaimana?" Seulgi mengalihkan pandangannya dari Joohyun melihat ke arah tteokbokki miliknya.

"Aku tidak tau" Joohyun menatap Seulgi malas mendengar jawabannya.

"Arraseo, lupakan saja" Joohyun pun mengakhiri topik itu dan lanjut memakan tteokbokkinya tapi tidak dengan Seulgi.

Anak itu justru malah memainkan tteokbokkinya, Joohyun tentu menyadari hal itu.

"Yah jangan di buat main Seul" Tegur Joohyun dan Seulgi menurut.

"Aku sudah kenyang, aku akan membungkusnya saja" Mendengar itu Joohyun tentu bingung, terlebih melihat ekpresi wajah Seulgi yang berubah drastis dengan wajahnya saat awal mereka datang.

"Kau ingin habiskan disini atau di bungkus juga untuk di bawa pulang hyun?" Lanjut Seulgi bertanya membuat Joohyun tersadar.

"Bungkus saja, tidak enak jika aku makan tapi kau tidak ikut makan" Seulgi mengangguk paham dan mereka pun langsung meminta pelayan untuk membungkus makanan mereka untuk di bawa pulang.

Dalam perjalanan pulang, Seulgi terus saja diam dan hal itu tentu membuat Joohyun kesal sekaligus bingung.

"Terimakasih untuk hari ini" Joohyun kembali berterimakasih ketika mereka sampai di depan rumah Joohyun.

"Nee, terimakasih juga sudah menemani ku" Balas Seulgi tersenyum tipis.

"Jah selamat malam" Lanjut Seulgi hendak pamit untuk pulang namun Joohyun langsung menahannya.

"Kau baik-baik saja kan Seul?" Ditanya begitu Seulgi terdiam beberapa saat sebelum akhirnya tersenyum sampai matanya juga ikut tersenyum.

"Baik, memangnya aku kenapa?"

"Katakan yang sebenarnya" Mendengar itu Seulgi mempertahankan senyumannya mencoba meyakinkan Joohyun.

"Aku baik-baik saja, sungguh" Setelah mengatakan itu Seulgi pun akhirnya benar-benar pamit dan pulang.

Rival | WenSeulReneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang