🍁 Chapter 11

51 13 0
                                    

Tengah hari sudah terlewat saat Hyunjae yang berjalan tertatih dengan bantuan Kevin dan Chanhee tiba di kediaman salah satu peri. Jika Hyunjae tidak salah ingat, tadi Kevin menyebut jika peri itu bernama Changmin—ia datang dari ras peri penyembuh atau belvarodian. Kediaman peri itu terletak hampir di tengah desa, tidak terlalu jauh juga dari rumah Hyunjae. Kevin juga menyebut jika Changmin adalah salah satu pelajar di akademi, hanya saja mereka menghuni menara yang berbeda.

Saat sampai di kediman Changmin, peri dengan surai pirang dan ujungnya berwarna hijau itu tengah menunggu bersama seorang peri lainnya. Kevin sudah menjelaskan juga jika tadi ia mengirim pesan melalui kupu-kupu pada Changmin jika ia dan Chanhee akan datang. Lalu, saat mereka tiba, peri belvarodian itu langsung beranjak untuk membantu mereka memapah Hyunjae ke dalam rumahnya.

Mereka membawa Hyunjae ke salah satu kamar. Dan peri lain yang bersama Changmin tadi juga ikut masuk.

“Cerita singkatnya sudah kusampaikan melalui pesan tadi.” Kevin berucap lebih dulu saat Hyunjae sudah berbaring sambil meringis di atas ranjang Changmin. Dan Changmin yang menjadi tujuan terlihat mengangguk cepat. “Aku akan menjelaskannya lebih lanjut. Tapi bisakah kau dan Chanhee menolongnya dulu? Aku akan menunggu di luar dengan Changbin.”

“Baiklah.” Changmin menjawab cepat. “Jika aku dan Chanhee kesulitan, tolong panggil ibuku. Dia ada di kediaman paman Seo.”

Saat Kevin mengangguk dan berbalik pergi bersama Changbin—peri lain yang ikut menunggu tadi—Changmin segera berbalik dan menatap Hyunjae. Penyihir aqausera itu terlihat memejamkan matanya dan meringis sakit. Selanjutnya, tatapannya berpindah pada Chanhee yang juga menatapnya dengan tatapan dominan khawatir.

“Kau khawatir, Choi?” Pertanyaan itu Changmin ajukan lebih dulu sebelum ia mengambil tempat di sisi ranjang yang lain. Masih menatap Hyunjae yang semakin meringis kesakitan.

“Tidak ada alasan untuk tidak khawatir.” Jawab Chanhee cepat. “Ini kekuatan peri yang tercampur dengan sihir hitam. Kabar buruknya, kekuatan ini terus menggerogotinya dari waktu ke waktu. Akan ada masalah besar jika dia tidak selamat.”

“Oh astaga, kita tidak bisa menunggu. Aku akan memanggil ibuku dan meminta bantuannya.”’

Saat Chanhee mengangguk, Changmin langsung mengadahkan tangan kanannya ke atas bersamaan dengan datangnya seekor kupu-kupu dengan sayap hijau. Changmin melempar senyum kecil sebelum serangga itu terbang keluar melalui jendela yang terbuka.

Setelahnya, peri belvarodian itu kembali menatap Hyunjae. Tangan kanannya lalu terulur untuk meraih tangan Hyunjae. Tapi, tidak lama kemudian ia langsung melepas tangan itu dan melempar tatapan kagetnya pada Chanhee.

“Sebenarnya, peri mana yang menyerangnya? Kenapa ada banyak campuran kekuatan di sini?” Tanya peri belvarodian itu kemudian.

“Dwenrodian.” Jawab Chanhee cepat. Salah satu sahabat Juyeon itu lalu kembali meraih tangan Hyunjae—ia diam dan mulai berkonsentrasi untuk menggunakan kekuatan penyembuhnya pada Hyunjae. “Katanya peri perempuan itu dwendorian. Tubuhnya kurus dan tinggi.” Walau begitu, ia tetap berucap agar Changmin tahu lebih jelas.

Changmin sendiri mengangguk, selanjutnya ikut menggengam tangan Hyunjae yang lain. Ia akan bersama Chanhee berusaha membantu Hyunjae sambil menunggu ibunya datang dan membantu mereka.

“Mungkin Changbin mengenalnya, mereka satu ras.” Jawab peri itu kemudian.

“Kurasa Kevin sudah membicarakannya dengan kerabatmu itu di luar sana.”

Kali ini Changmin tidak memberikan jawabannya. Maniknya malah menatap pada cahaya hijau gelap yang perlahan mulai keluar dari tubuh Hyunjae. Chanhee juga melakukan hal yang sama. Keduanya masih berkonsentrasi penuh, tapi cahaya itu dengan cepat masuk kembali ke dalam tubuh Hyunjae.

DOMINUS AXELDIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang