14. Mommy Mommy

2.5K 323 13
                                    

Sejujurnya Harry merasa sangat terganggu ketika 2 bocah Slytherin itu terus mengikutinya kemanapun dia pergi.

Seperti saat ini, tadinya dia ingin bersantai sendirian di belakang Hogwarts sembari memakan camilan kesukaannya.

Tapi semuanya berubah gagal, karena bocah itu merecokinya dengan banyak pertanyaan, membuatnya kesal bukan main.

"Jadi... Jadi apa yang kau sukai?" Lunar terlihat berbinar ceria. Dia merasa jika semua kebiasaan ibunya adalah hal yang menakjubkan untuknya.

Sementara Harry kesal, karena bocah itu terus bertanya.

"Quidditch, kau sudah menanyakannya dengan berulang sejak tadi."

Sabar... Harry, sabar...

"Oh ya? Ah, kalau begitu maafkan aku." tapi wajahnya tidak menyesal sama sekali. "Tapi... Kenapa kau suka cokelat?"

Membuat Harry semakin merasakan kesal yang mulai memuncak di dalam hatinya.

"iiihh... Bisakah kau berhenti bertanya? Itu sangat mengganggu!" tak sengaja membentak bocah kecil dihadapannya.

Bentakan itu membuat hati Lunar terluka dan terlihat matanya yang mulai berlinang. Berbeda dengan Altair yang tak peduli dan sibuk tidur di rerumputan. Lagipula adiknya memang menyebalkan, terus bertanya ini-itu dengan bibir penuh rasa ingin taunya.

"Ka.. Kau Jahat! HUUUUWWWAAA..... LUNAR BENCI!" teriaknya marah.

Membuat Altair terbangun, ikut merasakan kekesalan yang Harry rasakan.

"Berisik! Kau memang salah karena terus mengganggu!" Altair menatap Lunar dengan pelototan tajam.

"Huwaaa.... Kau juga jahat, Lunar benci!" tangisan itu semakin keras.

Membuat suasana sekitar yang hening, menjadi penuh akan suara gema tangisan di seluruh sudut belakang sekolah yang sepi.

Altair menutup telinganya, bisa-bisanya dia memiliki adik yang bersuara seperti banshee, atau Daddy bilang mirip seperti tangisan Lady Walburga Black.

Harry sedikitnya panik saat mendengar tangisan itu, dia merasa dirinya sedikit keterlaluan karena sudah membentak anak kecil.

Tingkahnya sedikit gelagapan dan mengelus kepala Lunar dengan bingung.

"Tu..tunggu, jangan menangis... Maafkan aku okay!"

Tapi Lunar tak menghentikan tangisannya, malah semakin kencang dan mengundang seseorang untuk mendekat.

"Apa yang kau lakukan Potter?!"

Terlihat Draco Malfoy yang datang dari arah koridor dan mendekati mereka di taman, tangannya memegang pinggang dengan lagak kesalnya.

Ingat! Sekarang Lunar adalah bocah Slytherin kesukaannya, dia merasa Lunar sangat mirip dengannya saat kecil.

Harry yang melihat kedatangan Draco merasa heran, kenapa si menyebalkan itu berada disini?.

"Apa? Aku tidak melakukan apapun!" Harry menatap Draco kesal.

"Kau membuat bocah favoritku menangis Potter!"

"Huaaa... Draco!!! Harry jahat padaku..." madunya dengan tangisan.

Dimasa depan juga bukanlah hal yang aneh jika Lunar senang mengadu pada Draco Malfoy, karena pria itu akan menjadi guru pribadinya. Tapi bedanya Draco dimasa depan takkan bisa melawan Harry dan hanya mendengar keluhan Lunar saja.

Berbeda dengan Altair yang sudah berdecih kesal, menatap adiknya tak suka.

"Dasar tukang adu..." gerutunya pelan.

The Twins (TOMARRY/Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang