17. Kerumitan

2K 285 11
                                    

Harry yang gelisah semakin gelisah tiap harinya, tidak mendapatkan kabar apapun dari keberadaan suami dan anaknya, juga tidak tau bagaimana nasib ketiganya sekarang.

Walaupun bersama Tom, tetap saja dia kurang yakin, suaminya kadang selalu membiarkan apa yang si kembar lakukan hanya demi mendapat ketenangan dan kenyamanan.

Para suami kebanyakan memang seperti itu bukan? Tak peduli rumah menjadi kapal pecah, yang penting mendapat ketenangan.

Andaikan Harry tau jika kedua anak kembarnya telah menantang maut dan berkelahi dengan Kraken. Mungkin dia akan mengeluarkan asap dari kepalanya, lalu memberikan curse pada Tom dengan wajah yang merah marah terbakar.

Atau paling tidak, memotong penis suaminya juga sebuah ide yang amat bagus.

Dengan tergesa dan di temani oleh Tom dari masalalu yang selalu setia mengikutinya kemanapun dia pergi, Harry bergegas menuju rumah Lestrange dan ingin memastikan sesuatu.

Jelas saja, ini soal Time Turner lalu apalagi? Dia sudah tidak sabaran, jangan-jangan Bellatrix berbohong, atau tidak wanita yang sudah mulai tua itu sedikit pikun dan salah memberikan penjelasan kepadanya beberapa waktu lalu.

Ketika keduanya sampai dengan kabut asap yang mengepul mengelilingi tubuh. Harry segera menyumbangkan tubuhnya, sungguh dia masih belum terbiasa melakukan Apparasi.

Tangan kirinya menyandar pada pintu cokelat besar di hadapannya, sementara Tom menopang tubuh Harry yang lemas dengan erat.

"Kau oke?"

"No... Bahkan setelah ratusan kali melakukan Apparasi masih belum bisa terbiasa."

"Payah..." Ledeknya usil.

"Ya... Ya... Ya... Tuan Kegelapan, aku memang payah."

Tangannya memulai berbenah merapikan baju yang sedikit kusut, lalu berusaha kembali menjaga imagenya sebagai Permaisuri Slytherin. Berdiri dengan anggun dan berwibawa, kemudian mengetuk pintu rumah itu dengan lembut.

Sedikit lama menunggu, hampir menguap lebar, namun segera Harry tahan ketika pintu di hadapannya terbuka, nyatanya itu Bellatrix yang membuka pintunya sendiri dan segera menunduk hormat padanya dan Tom.

"Suatu kehormatan atas kedatangan anda kemari Tuanku dan Permaisuri yang agung. Silahkan masuk."
.
.
.
.

Harry berdehem pelan ketika Peri rumah keluarga Lestrange menyediakan teh diatas meja tamu.

"Kita langsung saja keintinya."

"Ah... Tentu." Bellatrix mengangguk.

"Kau tau, ini tentang Time Travel."

"Ku kira anda ingin membicarakan para tahanan."

"Hermione dan yang lainnya memang penting untuk dibahas, tapi lebih penting membahas suami dan anak-anakku."

Benar memang, anaknya lebih penting. Setelah mereka kembali ke masa ini, Harry mungkin bisa langsung mencerca suaminya dengan banyak pertanyaan soal teman-temannya yang dihukum dengan berat, masuk akal bukan?.

"Aku juga harus segera kembali, karena tidak mungkin membiarkan diriku dimasa ini merasakan beban berat sebanyak 2 kali."

Nah... Harry tau, jika suaminya adalah pria yang bertanggung jawab pada pekerjaan dan dia sangat bangga akan hal itu.

Sejujurnya, Bellatrix lebih suka jika Harry memintanya untuk berbicara tentang para tahanan daripada membahas Time Travel. Karena apa? Jelas karena dia tidak tau secara rinci, belum pernah sekalipun Bellatrix menggunakannya.

The Twins (TOMARRY/Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang