Setelah menempuh perjalanan cukup jauh akhirnya Stella Bima telah sampai di depan rumah gadis itu. Stella pun langsung turun dari jok motor Bima dan melepaskan helm tersebut di kepalanya.
"Ini, makasih ya udah antarin aku" ucap Stella.
"Sama-sama"
Bima memperhatikan raut wajah gadis itu. Merasa kalau gadis itu sedikit merasakan kekhawatiran.
"Kamu kenapa?" tanya Bima.
Stella yang menyadari itu langsung menatap Bima dengan raut wajah tanda tanya.
"Aku gapapa kok, kamu pulang aja. Lagian ini udah malam"
Bima menganggukkan kepalanya. "Kalau ada apa-apa langsung telpon aku aja ya" ujar Bima.
"Tentu"
"Yaudah, aku pulang dulu ya" ucap Bima kembali memakai helmnya. Setelah dipakai ia menyalakan motornya meninggalkan perkarangan rumah Stella.
Setelah kepergian Bima. Barulah Stella melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah. Jantungnya sudah mulai berdetak tak karuan.
Sebelum ia membuka pintu, gadis itu menghela nafas. Mungkin berita itu sudah sampai ke telinga sang ibu.
Pintu mulai terbuka menampakkan Stella yang baru pulang, dan sang ibu langsung menoleh kearahnya dengan tatapan tak diartikan.
"Ass-"
Belum sempat Stella mengucapkan salam. Ibunya sudah duluan berbicara dan menghampiri.
"Dasar anak tidak tahu diri"
Plak.
Sebuah tamparan berhasil mendarat di pipi mulus Stella. Membuat gadis itu menoleh kearah samping, sambil memegang pipinya yang terasa panas.
"I-Ibu.." mata Stella mulai berkaca-kaca dan menatap ibunya tidak percaya saat wanita itu menamparnya.
"KENAPA KAMU SEPERTI INI?! HAMIL DI LUAR SEKOLAH?! KAMU SUDAH MERUSAK NAMA BAIK KELUARGA STELLA!!" bentakan ibu Stella membuat gadis di depannya mulai menangis.
"A-Aku juga ga mau seperti ini bu"
"Aku dipaksa"
"IBU GA MAU DENGAR PENJELASAN DARI KAMU STELLA"
"BU! DENGARIN PENJELASAN AKU!"
"GA! Kamu bukan anak aku lagi"
Deg.
'Kamu bukan anak aku lagi' lima kata membuat jantung gadis itu berhenti berdetak seketika. Setega itukah ibunya hingga ia tidak mau mendengar penjelasan dari anaknya sendiri.
Bagaimana ia seperti ini? Ini juga bukan mau Stella.
"Ibu sampai segitunya ga mau dengarin penjelasan aku?"
"IBU GA TAU BAGAIMANA AKU MENGHADAPI MASALAH YANG DATANG SECARA PERLAHAN-LAHAN DI HIDUP AKU! BAHKAN AKU GA PERNAH CURHAT SAMA IBU! BAHKAN AKU GA SAMA SEKALI DITEMANI SEORANG IBU MENYELESAIKAN MASALAH ANAKNYA!"
"Bahkan Ibu ga tau kalau aku mengidap penyakit kanker"
Mendengar kata kanker membuat sang ibu langsung diam di tempat. Ia menatap anaknya tak percaya. Apakah anaknya ini mengidap penyakit kanker tanpa sepengetahuan?
"Aku ga masalah dengan penyakit itu. Aku udah terbiasa. Kalau ibu ga mau dengarin penjelasan aku, yaudah gapapa"
"Aku pamit dari rumah ini"
Stella melangkahkan kakinya menuju ke kamarnya untuk mengambil barang-barang dan meninggalkan rumah ini. Untuk selamanya? Stella tidak tahu hal itu.
Setelah semuanya sudah masuk ke dalam koper. Stella menatap setiap sudut kamarnya. Semuanya penuh kenangan untuk ditinggalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU, DIA, DAN KAMU
Teen FictionSEBELUM BACA JANGAN LUPA FOLLOW!! AKU, DIA, DAN KAMU Sebuah nafsu dari seorang pria membuat dunia Stella hancur dalam sekejap mata saja. Dia Bima Arya Pradana laki-laki yang yang telah melecehkan Stella dan ia juga mencintai gadis itu. Daniel laki...