TEROBSESI?

31 28 6
                                    

Setelah selesai beberapa hari tinggal di Tana Toraja. Seluruh siswa-siswi Sma Satria Pratama telah dipulangkan dirumah, dan diliburkan selama satu minggu. Setelah satu minggu mereka akan kembali ke sekolah dan menjalankan keseharian seperti biasa.

Kini Stella berada di balkon kamarnya. Kejadian satu hari yang lalu membuat pikirannya kemana-mana. Tentang Bima? Ya, itulah di pikiran Stella.

Flashback

"Stella" panggil Bima dari belakang.

Membuat kedua gadis itu menoleh bersamaan.

"Gue mau bicara sama Stella dulu" ucap Bima pada Celyn.

"Yaudah, silahkan" ujar Celyn tidak beranjak dari sana. Membuat Bima menghela nafas pelan.

"Gue mau bicara berdua sama dia"

"Yaudah, bicara aja gue ga marah ga kayak blueberry" ucap Celyn yang masih tidak paham.

"Blueberry? Berry maksud lo?" tanya Stella menatap Celyn.

"Sekali-kali kita kasih nama yang ga bagus buat sahabat kita. Hehe" kekeh Celyn.

"Yaudah, gue kesana dulu ya Stell" pamit Celyn.

Kini hanya Bima dan Stella, keduanya sama-sama diam tidak ada satupun yang berbicara. Hingga Bima mengeluarkan suara.

"Stell"

"Apa?" tanya Stella.

"Dua hari lagi"

Stella mengerutkan keningnya. Dua hari lagi? Maksud Bima apa? Pikir Stella.

"Maksud lo? Dua hari lagi"

"Miliki lo"

Stella menghela nafas. "Bim, hapus perasaan itu. Gue ga suka sama lo" ujar Stella.

Bima menatap Stella dalam. Apakah gadis itu tidak tahu kalau dua hari lagi dunianya akan hancur. Ya, Bima akan melecehkan Stella dengan cara ini, Bima bisa milikin Stella dengan selama-selamanya.

Jika terjadi sesuatu sama gadis itu. Bima akan bertanggung jawab. Bagaimanapun Stella adalah gadis pertamanya, sekaligus cinta keduanya setelah..

"Gue ga bisa Stella. Mungkin dengan cara itu gue bisa jadi punya lo" ucap Bima tersenyum miring.

Mata Stella membulat mendengar ucapan Bima. Cara itu? Ia langsung menatap Bima tidak percaya. Apakah laki-laki itu sudah tidak waras?

Stella langsung berdiri dari sana dan melangkah pergi meninggalkan Bima.

"Lo ga bakal kabur dari gue" gumam Bima.

On Flashback

Stella menghela nafas panjang. Ia berusaha untuk tidak berpikiran kesana. Tinggal beberapa bulan lagi ia akan pergi dan meninggalkan Bima dan tidak akan ketemu dengan laki-laki itu.

Drtt
Drtt
Drtt

Ponsel Stella bergetar hebat di atas meja. Membuat Stella segera mengangkatnya.

"Halo Cel? Kenapa?" tanya Stella pada Celyn, yang tiba-tiba saja meneleponnya di malam hari.

"Gue gabut Stell, jalan-jalan yuk mumpung masih jam 8" ajak Celyn di sebrang sana.

"Sama siapa?" tanya Stella lagi.

"Kita berdua aja. Gue mau sama lo, udah lama yekan hehehe"

"Emm, baiklah gue juga kangen waktu kita berdua terus. Gas"

AKU, DIA, DAN KAMU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang