Setelah usai makan dari kantin keenam gadis itu berjalan menuju ke kelasnya. Di sepanjang perjalanan mereka saling bercanda gurau, ya canda itu dari Celyn.
Gadis itu pandai mengubah suasana dalam sekejap mata saja.
"Oh iya gue mau ke uks bentar" ucap Stella.
Semua sahabatnya menoleh ke arah gadis itu.
"Mau gue temanin?" ucap Zewfa pada Stella.
"Gausah gue sendirian aja, kalian ke kelas aja dulu" ucap Stella.
Semuanya mengangguk sebagai jawaban. "Yaudah hati-hati kalau gitu" ucap Berry.
Padahal uks sangat dekat. Untuk apa berhati-hati? Pikir Stella. Setelah sahabatnya duluan pergi, barulah ia melangkahkan kakinya menuju uks.
Tujuan gadis itu bukanlah uks melainkan ke lep komputer untuk menemui seseorang disana.
Sesampainya disana Stella mengetuk pintu dan mengucapkan salam kepada guru yang mengajar di dalam sana.
Semua orang yang berada di dalam sana menoleh ke arah pintu. Begitupun dengan gurunya yang menghampiri Stella.
"Kenapa Stella?" tanya Bu Venya pada Stella.
"Danielnya ada Bu?"
"Ada, dia didalam" ucap Bu Venya.
"Saya boleh temuin ga? Saya mau ngasih sesuatu buat dia" ujar Stella.
"Bunga?" tebak Bu Venya sekali bercanda gurau dengan Stella.
Stella hanya terkekeh memperlihatkan giginya. "Bukan Bu, flashdisk nya ketinggalan di meja kantin" ucap Stella memperlihatkan flashdisk di tangannya.
Bu Venya mengangguk dan kembali masuk untuk memanggil Daniel.
Setelah itu barulah Daniel keluar menemui Stella. Laki-laki itu mengernyitkan keningnya untuk apa gadis ini menemuinya? Caper? Ah tidak mungkin Stella melakukan itu kepadanya.
Harga diri Stella masih ada. Gadis itu masih nyadar.
"Apaan?" tanya Daniel.
"Ini flashdisk kamu ketinggalan tadi di meja kantin. Untung aja aku liat" ucap Stella mengembalikan flashdisk milik Daniel.
Daniel segera mengambilnya. Ia menghela nafas pelan, ia kira flashdisk itu hilang ternyata hanya ketinggalan di kantin tadi karena buru-buru ke lep komputer.
"Gue kira ilang. Thanks banget ya udah nolongin gue" ucap Daniel pada Stella.
Stella tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban. Ia senang ketika melihat senyuman manis itu terukir di bibir Daniel.
Senyuman manis yang ketiga kalinya ia melihatnya.
"Yaudah. Sebagai tanda terima kasih nanti gue ajak jalan-jalan ya?" ajak Daniel pada Stella.
"Boleh aja. Kemana?" tanya Stella.
"Kamu nanya?"
"Iya gue nanya!" ngegas Stella. Gini-gini Stella juga bisa ngegas kepada orang lain.
Muka polos dan ga bisa ngegas, kan ga lucu jadinya.
Kringg, kringg, kringg,
"Itu yang diluar udah dong bucinnya" sahut Bu Venya yang dari tadi melihat kedua manusia itu saling bercakap.
"Eh, maaf Bu" ucap Stella menunduk sebagai rasa permintaan maaf.
"Yaudah kalau gitu gue ke kelas ya, bye" ucap Stella melambaikan tangan kepada Daniel. Sedangkan laki-laki itu hanya diam memandangi Stella yang mulai menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU, DIA, DAN KAMU
Novela JuvenilSEBELUM BACA JANGAN LUPA FOLLOW!! AKU, DIA, DAN KAMU Sebuah nafsu dari seorang pria membuat dunia Stella hancur dalam sekejap mata saja. Dia Bima Arya Pradana laki-laki yang yang telah melecehkan Stella dan ia juga mencintai gadis itu. Daniel laki...