Kini siswa-siswi Sma Satria Pratama tengah berkumpul untuk melaksanakan upacara di hari senin.
"Seluruh siswa-siswi harap ke tengah lapangan untuk melakukan kegiatan ucapara!"
"Sekali lagi seluruh siswa-siswi harap ke tengah lapangan untuk melakukan kegiatan ucapara"
Kini seluruh siswa-siswi yang dari tadi hanya diam duduk, langsung bergegas ke tengah lapangan sebelum guru bk mendatangi mereka.
Setelah semuanya berkumpul kini kegiatan ucapara telah dilaksanakan, dibawah terik matahari yang sangat panas. Membuat siswa-siswi berkeringat.
...
Sedangkan disisi lain lima murid yang berada di belakang sekolah tengah memanjat pagar yang tidak terlalu tinggi. Ya mereka adalah siswa XII IPS 1. Yang tengah terlambat.
"Weh cepat ntar kita ketahuan lagi sama guru bk" ucap salah satunya.
Bima, Samudra, Selatan, Ganen, dan Reyhan murid yang cukup nakal di Sma Satria Pratama mereka juga dikenal sebagai siswa yang rajin. Tapi kali ini mereka hanya terlambat saja.
Setelah Selatan lambat dari pagar kini mereka berlari ke arah kantin melewati arah belakang agar tidak ketahuan.
Tapi tetap saja mereka tertangkap oleh mata tajam seorang guru bk.
"Harus sabar dulu" batinnya.
Setelah selesai melaksanakan upacara seluruh siswa-siswi telah kembali ke kelas masing-masing.
"Panggilan atas nama Bima Arya Pradana, Samudra, Selatan, Ganendra Aldebaran, dan Reyhan Mahardika harap ke ruang bk sekarang!"
...
"WTF!! Kok kita bisa ketahuan sih?!" tanya Selatan kepada teman-temannya.
"Lo ga tau aja. Mata Bu Key itu tuh tajam jadi bisa ketahuan lah" ucap Ganen.
"Udahlah! Sekali-kali kita melanggar peraturan sekolah. Capek gue jadi anak pintar" sahut Bima.
"Lah dimana-mana tuh orang mau jadi pinter, lah elu.." heran Samudra pada Bima.
"Udah! Daripada kita disamperin malukan jadinya" ucap Reyhan mengambil tasnya dan berjalan terlebih dulu dari pada teman-temannya.
Kini kelima cowoknya itu tengah berjalan di koridor menuju ke ruang bk.
Sesampainya disana mereka disambut oleh tatapan tajam dari Bu Key.
"Ibu ga usah marah-marah ini baru sekali loh kita lakuin, yekan?" tanya Bima pada teman-temannya.
Keempatnya mengangguk sebagai jawaban.
"Tapi seenggaknya kalian ke lapangan! Bukan ke kantin. Orang pada upacara kalian malah ke kantin"
"Kita lapar bu" sahut Samudra.
"Alasan kalian!"
"Ibu kasih hukuman. Kalian berdiri di tengah lapangan hormat tiang bendera" ucap Bu Key.
"Loh? Kok gitu sih Bu" ucap Selatan tidak Terima.
"Terima hukumannya atau saya tambah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU, DIA, DAN KAMU
Roman pour AdolescentsSEBELUM BACA JANGAN LUPA FOLLOW!! AKU, DIA, DAN KAMU Sebuah nafsu dari seorang pria membuat dunia Stella hancur dalam sekejap mata saja. Dia Bima Arya Pradana laki-laki yang yang telah melecehkan Stella dan ia juga mencintai gadis itu. Daniel laki...