Leo menenangkan Aldi yang menangis setelah pemakaman kakaknya itu, sedangkan Rian melayani para penziarah yang mulai melangkah menjauhi pemakaman itu.
"Kakak hiks, kenapa ninggalin Al sendirian hiks"
"Al sekarang sendirian, bahkan pria brengsek itu nggak peduli hiks"
"Kenapa hiks, Al ingin ikut kakak" isak Aldi dan langsung dipeluk oleh Leo begitu juga Rian yang ikutan berjongkok di samping Aldi, mengelus punggung Aldi untuk menenangkannya.
"Hiks, mau ikut kakak hiks"
"Dia ninggakin gue Leo, gue mau kakak" tangis Aldi, Leo menghapus air matanya dan melepaskan pelukan mereka.
"Hy Aldi dengar gue"
"Kak Amel sudah tenang di sana okay, lo harus bisa menerima kepergiannya"
"Coba lo berpikir positif, kak Amel nggak perlu merasa sakit lagi kan"
"Dia sekarang pasti sudah bahagia dan tenang di sana, jadi lo harus ikhlas" ujar Leo dengan air mata yang mengalir di wajahnya.
"Gue sekarang sendirian Leo, kakak gue hiks ninggalin gue"
"Lo nggak sendirian Aldi, lo anggap kita apa haa"
"Kita selalu bersama lo, kita nggak akan biarin lo sendirian Aldi" ujar Rian
"Benar kata Rian Al, kita bersama lo"
"Jadi jangan pernah lo berpikiran kalau lo sendirian" ucap Leo merangkul Aldi dan membantunya berdiri yang masih terisak.
"Kakak yang tenang ya di sana, kakak nggak usah khawatir"
"Kita akan jagain Aldi" ujar Leo memaksakan senyumnya dan menghapus air matanya cepat, begitu juga Rian yang menggigit bibir bawahnya supaya isakannya tidak terdengar.
"Kita pulang dulu ya kak, kapan-kapan kita ke sini lagi" ujar Rian
"Al pulang ya kak, titip salam buat bunda"
"Kakak senang kan sekarang sama bunda hiks"
"Al akan berusaha ikhlas kak, tapi Al butuh waktu hiks" tangis Aldi pecah lagi, seseorang yang selalu menghibur dan bersamanya dari dulu sudah pergi meninggalkannya.
Walaupun kakaknya tidak sempurna, tapi dia bisa menjadi sosok pelindung buat Aldi. Sosok orang tua setelah bunda mereka meninggal karena kecelakaan bersama kakaknya itu sehingga menyebabkan kaki kakaknya lunpuh secara permanen. Tapi kakaknya itu selalu tersenyum dan bersyukur, bahkan kakaknya itu yang malah jadi penguat untuk Aldi, disaat ayah mereka sibuk dan gila kerja.
"Sekarang kita pulang ya" ujar Leo dan diangguki oleh Aldi.
"Kita pulang kak, assalamualaikum"...
.
.
.
.
.
.
.
Setelah seminggu lamanya, Leo dan Rian selalu menemani Aldi agar tidak sendirian di apartement Leo, takut Aldi melakukan hal nekat nantinya.
Yahh Leo menyuruh Aldi untuk menempati apartement yang dia dapat dari hasil balapan kepada Aldi. Jadinya mereka disana selama seminggu, bahkan tidak berangkat sekolah untuk menemani dan menghibur Aldi.
Leo memasuki mansion kediaman Fernandes dan menghela nafasnya berat ketika melihat tatapan tajam yang ditujukankan padanya itu. Tanpa menghiraukannya, Leo melangkah menuju kamarnya hendak tidur, karena selama seminggu dia tidak cukup tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Leonard (Tersedia Versy E-book)
Teen FictionApa jadinya seorang pemuda yang pemalas dan mageran, harus bertransmigrasi ke tubuh seorang Leonard Fernandes yang di cap buruk oleh sekitarnya termasuk juga keluarganya, karena suka membuat masalah bahkan membulli orang lain termasuk juga pada adek...