Part:7

43.8K 5K 95
                                    

Vote dan komen kamu, penyemangat buat aku hehehe...

..........

Aidan yang sedang bekerja di ruang makan dengan kopi di dekatnya melihat Leo yang berjalan gontai menuju dapur, bahkan Leo hanya melewatinya tanpa menyapanya,  membuat Aidan tidak suka dan berdiri menyusul Leo.

"Leo" panggil Aidan, Leo yang hendak minum pun menatap Aidan sekilas dan duduk di kursi yang ada di dapur itu  kemudian meminum minumannya tanpa menghiraukan keberadaan Aidan di dekatnya.

"Kamu kenapa semakin tidak sopan haa, kalau ada yang manggil itu di jawab" bentak Aidan membuat Leo berdecak kesal.

"Apa?" Ketus Leo menatap Aidan malas.

"Kamu kenapa belum tidur, jangan bilang kamu habis begadang?" Tuduh Aidan, Leo menghela nafasnya pelan dan melempar gelasnya yang sudah kosong tepat di samping Aidan sehingga gelas kaca itu hancur pecah berserakan di lantai.

"Masih pagi, jangan bikin gue emosi dengar omongan lo"

"Atau gue hancurin pekerjaan lo itu" geram Leo menunjuk laptop Aidan, kemudian berdiri meninggalkan Aidan yang menatapnya datar dan juga tersulut emosi.

"Kamu jangan keluar dari kamar besok dan jangan mau diajak pergi sama Darel"

"Atau saya kurung kamu di ruangan pengap itu" ancam Aidan menatap punggung Leo yang semakin menjauh.

"Terserah" jawab Leo menghela nafasnya sabar dan masuk ke dalam lift.

"Gue juga nggak mau pergi bersama kalian, bisa makan hati gue liatnya" lanjut Leo saat sudah masuk ke dalam lift.

Setelah sampai di kamarnya, Leo langsung rebahan, memejamkan matanya dan berusaha untuk melanjutkan tidurnya lagi. Melupakan semua hal yang membuatnya merasakan pusing, sesak dalam hatinya, berharap hari esok tidak ada masalah dan lebih baik lagi.

.

.

.

.

.

.

Leo menghela nafasnya pelan dan tersenyum, membuka kaca bus ke arah sekolahnya, sambil menikmati udara pagi yang dingin dan sejuk. Yahh hari ini  hari senin, itu artinya dia harus kembali ke sekolah lagi. Hari minggu kemarin, Leo benar-benar hanya di dalam kamarnya seharian dan keluar saat dia merasa lapar saja.

Tidak masalah buat Leo, apalagi kemarin seharian hujan membuat Leo sangat betah di dalam selimutnya, dan karena hujan juga rencana keluarganya itu jadi berantakan. Yahh Leo tidak peduli akan hal itu, mau mereka berada di dalam mansion seharian pun Leo tetap sendirian kan di sana.

Mungkin Leo asli tidak akan betah di kamarnya sendirian dan mungkin malah asyik mencari perhatian keluarganya lagi. Tapi ini seorang Marvel Leonard, seorang yang memiliki sifat Introvert yang lebih suka sendirian dan berdiam diri di tempat yang sepi sambil melakukan hal yang dia sukai.

Leo menghela nafasnya berat dan turun dari bus, berjalan masuk ke area sekolahnya. Lagi-lagi semua pasang mata itu mengarah kepadanya, mungkin mereka belum terbiasa melihat seorang Leonard naik kendaraan umum ke sekolah.

"Lo malas lagi bawa kendraaan?" ucap Rian yang tiba-tiba merangkul bahu Leo dan hanya dibalas deheman oleh Leo.

"Kenapa nggak hubungi gue, gue kan bisa jemput lo" timpal Aldi

"Nanti lo bolak balik, lagian lawan arah kan dari apartement" ucap Leo menghela nafasnya pelan.

"Gue udah tinggal sama bapak gue lagi" ujar Aldi membuat Leo berhenti dan menatap Aldi

I'm Not Leonard (Tersedia Versy E-book)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang