Part:17

35K 4.2K 182
                                    

Kamu butuh hiburan, aku butuh Vote and commentnya haha
.....

"Bang Leo/Leo" ujar Sean dan Darel kompak menatap tidak percaya melihat keberadaan Leo di sana.

"Abang" ujar Darel senang dan menghempaskan tangan Sean yang melonggar dengan mudahnya kemudian berlari menyusul Leo dan langsung memeluknya.

"Abang kapan pulang?"

"Kenapa nggak bilang sama El hiks"

"El kangen sama abang" ujar Darel dengan isakan tangisnya, akhirnya dia bisa melihat dan dekat dengan abangnya itu lagi.

Leo yang tadi emosi dan menatap tajam Sean seketika emosinya langsung mereda, ketika merasakan badan Darel bergetar di dekapannya.

"Nanti gue jelasin, sekarang kita obatin punggung lo dulu" ujar Leo ketika mencium kuah bakso dan merasakan punggung Darel basah.

Seakan mengerti apa yang terjadi pada adeknya itu, dia kemudian menarik tangan Darel menuju UKS. Namun baru beberapa langkah dia menghentikan langkahnya, menatap Sean tajam yang diam di tempatnya.

"Dan lo goblok, bukannya obatin adek lo dulu"

"Lo malah marah-marah sama dia, kalau punggung adek gue melepuh, awas aja lo nanti" ujar Leo dan melanjutkan langkahnya.

(Yahhh nggak ada baku hantam haha)

Sedangkan Sean, kaget mendengar itu, melepuh kenapa pikirnya. Kemudian dia menatap Ethan meminta penjelasan padanya.

"Tadi punggung Darel kena kuah bakso panas gara-gara tuh cewek"

"Darel cuma balas perbuatan dia, dan abang tau kan kalau ini bukan pertama kalinya"

"Sepertinya tuh cewek sengaja" ujar Ethan menatap tajam Tasya yang masih menangis.

"Maaf hiks, Aca benar-benar nggak sengaja hiks"

Sean hanya menatap Tasya datar dan hendak ikut menyusul Leo dan Darel, sebelum itu dia menatap teman-temannya terlebih dahulu.

"Kalian urus tuh cewek" geram Sean karena sudah kehabisan kesabarannya dengan tingkah perempuan itu yang jelas-jelas terlihat hanya pura-pura polos.

"Mau diapain?" Tanya Rangga bingung

"Terserah" ucap Sean dan menatap Malvin intens, seakan paham Malvin akhirnya mengangguk.

"Cihh, jelas banget dia nggak suka sama Darel"

"Pura-pura polos lagi"

"Kebanyakan baca novel deh dia kayaknya, dikira Sean akan senang apa liat adeknya disakitin gitu"

"Woooo, ternyata di sekolah kita ada PPB guys"

"Hiks Aca salah apa hiks, udah Acha bilang, Aca nggak sengaja hiks" isak Tasya menatap orang-orang di kantin itu yang melemparkan sampah kepadanya.

"Lo ikut gue" ucap Malvin datar pada Tasya dan melangkah pergi dari sana begitu juga Rangga, sedangkan Sean sudah pergi menuju UKS.

.

.

.

.

.

Sedangkan di UKS, Leo mendudukkan Darel di brangkar dan membuka seragam Darel untuk mengobatinya.

"Udah berhenti nangisnya, katanya udah berubah nggak cengeng lagi" ejek Leo terkekeh pelan dan mengacak-acak rambut Darel.

"Biarin aja hiks, El masih nggak nyangka liat abang di sini"

"El kangen sama abang" ujar Darel memeluk Leo erat, seakan tidak mau lepas dari abangnya itu.

I'm Not Leonard (Tersedia Versy E-book)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang