Part:22

28.7K 3.8K 254
                                    

Vote and comment juseyo...
........

Sekarang Leo berada di ruang guru, entah karena apa dia di panggil, padahal tadi dia sedang enak-enaknya makan di kantin.

"Ada apa buk?" Tanya Leo duduk di depan bangku buk Mona, guru fisika Leo.

Buk Mona tidak menjawab dan menyodorkan kertas hasil ulangan tadi pada Leo, membuat Leo menautkan alisnya bingung dan mengambil kertas itu yang tertera nilai sempurna di sana.

"Ini kamu sendiri yang mengerjakan?" Tanya buk Mona dan tentu saja dibalas anggukan mantap oleh Leo.

"Tentu buk, terus siapa lagi?" ujar Leo

"Ibuk mau nuduh saya curang ya" lanjut Leo dengan nada tidak terima, buk Mona menghela nafasnya pelan dan menatap Leo intens.

"Saya tidak menuduh kamu, tapi saya heran saja kenapa kamu selama ini menutupi kemampuan kamu, padahal dulu kamu selalu mendapat nilai terendah di kelas.

"Yaa itu karena Leo asli berbuat seperti itu, agar Daddy brengseknya itu menegurnya dan menasehatinya"

"Padahal dia sebenarnya sangat pintar, 11 12 lah sama gue" batin Leo tersenyum tipis.

"Yaa malas aja buk buat nunjukinnya" ucap Leo akhirnya.

"Itu bukan alasan yang ibuk inginkan, kamu tau nilai kamu selama ini selalu rendah, dan alasannya cuma karena kamu malas" ucap buk Mona tak habis pikir, kemudian memberikan soal-soal kenapa Leo lagi.

"Kamu kerjakan itu, kalau kamu benar, ibuk akan menaikkan nilai kamu yang turun selama ini" ujar buk Mona membuat Leo menghela nafasnya pelan dan akhirnya mengerjakannya saja, karena malas berdebat panjang lebar lagi.

Soal yang diberikan 10 soal dan dengan cepat Leo berhasil mengerjakannya selama 15 menit.

"Udah kan buk" ucap Leo hendak berdiri dan ditahan oleh buk Mona yang sedang memeriksa jawaban Leo, dapat Leo liat perubahan ekspresi buk Mona menatap kagum ke arahnya.

"He em, sekarang kamu ikut dengan ibuk" ucap Buk Mona berdiri dan membawa kertas hasil ulangan dan juga kertas tadi sekalian, sedangkan Leo mengikuti saja sampai mereka akhirnya berada di depan ruang kepala sekolah.

"Maaf pak ganggu waktunya" ucap buk Mona sopan

"Ahh ya buk Mona, silahkan duduk" Ucap Pak Danu dan diangguki oleh buk Mona sedangkan Leo hanya berdiri, masih heran kenapa dia malah di bawa kesini.

"Begini pak, untuk masalah siswa yang akan jadi perwakilan olimpiade Fisika nantinya, saya sudah menemukan pengganti Fadly yang mengalami kecelakaan" jelas buk Mona membuat Leo menatapnya tidak percaya, dia bisa menebak sekarang kenapa dia malah di bawa ke sini.

"Siapa buk?" Tanya Pak Danu heran, tidak mungkin Leo kan pikirnya, karena dia tau nilai Leo selama ini.

"Bapak benar, Leo bisa menggantikan Fadly" ucap buk Mona seakan tahu pikiran pak Danu, kemudian dia memberikan kertas yang dikerjakan Leo tadi, Pak Danu mengambilnya dan tentu saja pak Danu terkejut melihat itu.

"Jadi ibuk membawa saya ke sini karena masalah olimpiade" ucap Leo dan dibalas anggukan oleh Buk Mona.

"Nggak mau" tolak Leo karena malas.

"Mau tidak mau kamu harus mau Leo, ini untuk sekolah"

"Dan ibuk sudah pusing memikirkan pengganti Fadly, sedangkan olimpiadenya akan dilaksanakan 4 hari lagi di surabaya" ucap Buk Mona.

"Tunggu, tadi ibuk bilang di surabaya?" Tanya Leo memastikan lagi.

"Iya karena ..."

"Baik, kalau itu saya mau" ucap Leo memotong perkataan buk Mona, karena akhirnya dia menemukan alasan untuk pergi ke Surabaya nantinya, tempat kakaknya berada.

I'm Not Leonard (Tersedia Versy E-book)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang