ga perlu deskripsi2an ya, langsung baca aja. just for fun aja xixi happy reading all💃
⚠️G x G AREA⚠️
⚠️CHIKSHEL AREA⚠️
yg ga suka 🚷dilarang masuk!🚷
011122 - 080622
Beberapa hari setelah acara NMA, Chika dan Ella makin terkenal, wajah mereka muncul di berbagai platform media dan berita. Di sekolah pun sama, mereka jadi sering dikelilingi para murid untuk dimintai tanda tangan, ini sama sekali yang tidak Chika sukai.
"Gilaa, ga nyangka sahabat kite udah jadi artis wkwk." Celetuk Eli.
"Diem deh lo, gue ga nyaman tau kek gini. Ga bebas mau ngapa-ngapain." Kesalnya, Chika merasa tak nyaman karena dimanapun berada ia merasa seperti diperhatikan, membuatnya tak bebas.
"Sabar ya Chik, mungkin ini emang rencana bokap lo hahaha" Ketawa Dey melemah melihat lirikan maut Chika.
"Udahlah yok kantin." Ajak Gita yang disetujui ketiga temannya karena kelas sudah usai lima menit lalu.
Disisi lain, Ashel dkk sudah berada di kantin. Sambil menunggu pesanan makanannya datang, ia men-scroll tiktok sambil meminum jus mangganya.
"Dorr."
"Uhuk uhuk." Ashel keselek karena dikagetkan oleh seseorang yang menepuk pundaknya tiba-tiba. Ia menoleh ke arah tepukan itu berasal, dan terlihat seseorang yang sangat ia kenal berdiri dibelakangnya.
"Iya maaf, gue bercanda doang tadi. Masih sakit? Mau ke dokter?"
"Ga usah, entar juga baikan." Chika duduk di samping Ashel seraya menatapnya. Nampak jelas ekspresi menyesal, Ashel jadi tidak tega pada seniornya itu.
"Kak? Lo kenapa?"
"Maaf ya, gue nyesel udah buat lo keselek."
Ashel mendengus, "Haha, udah, santai aja kali. Ini udah biasa aja, tapi lain kali jangan gitu, kalo gue jantungan terus mati gara-gara keselek gimana?"
"Sorry, gue gada niat bikin lo gitu, cuma mau bercanda. Gue janji deh ga gitu lagi." Chika menunjukkan jari kelingkingnya, Ashel yang paham segera mengaitkan jeri kelingkingnya juga.
Setelah itu pun mereka makan bersama dan sebagai permintaan maaf Chika mentraktir Ashel, tapi teman-teman Ashel malah ikut nimbrung, jadilah Chika mentraktir semua orang di meja itu.
.
.
Seperti biasa, pulang sekolah Chika mengantar Ashel pulang. Sepanjang jalan mereka terdiam dan hening menyelimuti perjalanan mereka, Chika tidak mengantar Ashel ke rumah melainkan ke tempat lain, Ashel yang merasa bingung pun bertanya tapi Chika hanya tersenyum tanpa menjawab.
Ashel merasa kesal dan menerima saja. Sekitar lima belas menit mereka sampai di salah satu toko bunga pinggir jalan. Chika turun dan masuk ke toko tersebut, sementara Ashel yang masih kesal tetap berada di dalam mobil.
Tak lama Chika keluar dari toko bunga itu dan memasuki mobilnya. Dilihatnya Ashel dengan wajah kesal dan diam dengan tangannya bersedekap dada.
"Shel, ini buat lo." Ashel terkejut, walau bingung dan tampak ragu ia menerima buket bunga besar tersebut dengan diliputi tanda tanya besar. Buket itu berisi bunga mawar merah namun terdapat satu mawar putih di tengahnya. Ia merasa speechless dengan pemberian Chika yang mendadak.
"Kak, ini bunga buat apaan?"
"Buat lo."
"Maksud gue apa tujuan lo ngasih bunga?" Chika tampak berpikir.
"Biar kamar lo nggak gersang, simpen aja di kamar. Lumayan buat memperindah kamar lo."
"Dih?"
"Kenapa?"
"Random banget lo tiba-tiba ngasih bunga."
"Berisik deh." Chika mengacak rambut di pucuk kepala Ashel, membuat sang empu senyum-senyum sendiri. Baru pertama kali ia mendapat rangkaian bunga seperti ini. Chika pun kembali menjalankan mobilnya hingga rumah Ashel.
"Mampir dulu kak?"
"Gue ga bisa shel sorry, gue ada urusan."
"Susah ya yang udah terkenal, urusannya banyak." Canda Ashel, sebenarnya ia sedikit merasa sedih karena semenjak Chika terkenal mereka jarang menghabiskan waktu bersama.
"Apaan sih lo shel, gue janji deh kalo ada waktu gue mampir. Oke?"
"Hm."
Chika tersenyum, "Yaudah kalo gitu gue cabut ya. Lo istirahat ya." Chika sedikit mengacak pucuk kepala Ashel.
"Iya bawel." Ashel keluar dari mobil Chika.
"Dadah Ashella cantik!" Mobil Chika pun melaju pergi meninggalkan rumah Ashel, sementara si pemilik rumah masih terdiam dengan wajah yang mungkin sudah memerah.
Ashel masuk ke dalam rumah dengan wajahnya yang sumringah. Ditaruhnya bunga itu ke dalam sebuah vas kaca yang besar berisi air, ya biar tidak layu karena itu bukan bunga jadi-jadian. Ia membereskan alat sekolahnya dan segera mandi.
Setelah itu Ashel langsung membaringkan tubuhnya di kasur. Ia mengambil ponselnya untuk mengecek apa ada pesan yang masuk atau tidak, hanya pesan grup duyung-duyungnya aja. Setelah itu ia membuka twitter.
Terlihat tweet dari Chika.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lagi-lagi ada degupan yang begitu terasa di dada Ashel dan tubuhnya menghangat seketika. Aneh, untuk kesekian kalinya perasaannya bergejolak antara senang dan malu hanya karena tweet Chika. Ia ingin retweet tapi ia urungkan.