Triple up!!
Fabio memandang pemandangan dari balkonnya. Malam dengan bintang yang bersinar terang, menghiasi langit yang begitu gelap.
Dia menyandarkan tubuhnya di balkon. Menghela nafas mengingat dirinya yang di hukum lantaran mengacuhkan putri kesayangan Lucifer.
Dia tidak di per boleh kan keluar kamar.
Makan malam sudah tersedia, tetapi ia enggan untuk memakannya.
Dia tidak lapar, Fabio hanya memikirkan kejadian di luar nalar yang terjadi pada dirinya.
Mau suka atau tidak, Fabio rasa.. Dia tidak punya pilihan lain selain menerima dan menjalankan kehidupannya yang baru sebagai, Sergio.
Melupakan kehidupan lamanya, dengan mengganti hidup sebagai putra tak di anggap keluarga Lucifer.
Tetapi ini Fabio. Fabio Sea Galendra, putra semata wayang Abi Galendra dan pasanganya Firly anggreiny. Orang tua baik yang begitu lembut.
Fabio, tidak ingin kasih sayang di sini. Dia hanya ingin kasih sayang dari ayah Abi dan Ibu Firly. Bukan dari Archer, Darius, Matteo maupun keluarga Lucifer yang lain.
"Menyedihkan sekali hidupmu. Sergio," lirih Fabio namun terkekeh kemudian, "Tidak jauh beda sih sama aku."
"Kita sama-sama menyedihkan, kita sama sama sakit. Bedanya, rasa sakit yang kita alami berbeda. Aku kuat dan kamu juga kuat Gio. Kita berada di porsi masing-masing. Tetapi, jika kamu meminta ku untuk jadi dirimu aku tidak akan kuat. Jadi maaf, aku tak akan menjadi seperti dirimu. Tubuhmu sekarang milikku, aku bebas dengan pilihanku. Aku tak ingin sakit Gio, aku tak sekuat dirimu."
Matanya berbinar melihat bintang yang jatuh. Seolah ucapannya akan terkabul.
"Haha..."
.
.
Darius meneguk alkoholnya. Dia memikirkan perkataan dokter padanya.
Dokter itu mengatakan jika adiknya memiliki trauma sehingga meminum obat penenang serta obat tidur. Ya.. Darius menyelidiki semua.
Menyelidiki semua tentang adiknya yang tidak dia ketahui.
Mengetahui jika adiknya telah menggunakan pil itu sejak 5 tahun terakhir. Mengetahui jika adiknya sempat koma. Mengetahui jika penyebabnya adalah dia dan keluarga lainnya.
Adiknya.. Yang bergelayut manja di lengannya, adiknya maupun papanya setiap hari, kini tak akan lagi melakukannya.
Karena adiknya.. Kehilangan jati dirinya di sebabkan oleh overdosis yang sebelumnya membuat adiknya sempat koma. Adiknya seperti mendapatkan jiwa dan ingatan baru.
Adiknya akan berubah. Adiknya tak akan lagi sama. Adiknya yang selalu meminta perhatian, tak akan lagi meminta.
Karena adiknya bahagia di dalam halusinasinya.
Tanpa Darius ketahui, jika pemikirannya sedikit benar. Jika tubuh adiknya di tempati oleh jiwa lain. Jiwa seorang Fabio Sea Galendra.
"Mah.. Bagaimana aku menanggapi ini? Aku lalai menjaga dia mah." Darius bergumam, memanggil nama nya yang telah meninggal dunia, Araya Dewi Angelica.
Raya meninggal akibat penyakit paru-paru yang di derita olehnya. Di akhir hayatnya, Raya meminta pada Darius, jika dia menitip adik-adiknya dan yang paling utama, adik keduanya.
Raya tau, jika Sergio mendapatkan perlakuan lain. Raya tau, jika suaminya menyembunyikan hal ini dengan apik. Bersikap seolah dia menyayangi Sergio di hadapannya, dan kembali aduh ketika taka da dirinya
Raya meninggal dengan meninggalkan luka yang dalam bagi Lucifer. Ibu penyanyang itu telah pergi dari kehidupan Lucifer.
Dan yang paling sedih di antara mereka, adalah Sergio. Karena Gio, kehilangan orang yang sangat di sayangi olehnya, Gio kehilangan penyemangatnya, Gio kehilangan tamengnya.
Bertepatan dengan kematian kedua orang tua Fabio.
***
"Abang, jangan bersikap acuh pada Eve hikss. Eve tidak suka," lirih Eve.
Saat ini dia berada di ruang keluarga dengan semua nya. Kecuali Gio yang berada dalam masa hukuman.
Darius tidak menanggapi. Pikirannya melayang pada adik ketiganya.Hal itu membuat Eve semakin mengeraskan tangisnya.
Matteo yang memang lagi kesal pun beranjak pergi. Mood nya dalam keadaan buruk, di tambah dengan tangisan adik bungsunya membuat moodnya semakin turun.
Melihat Matteo yang pergi tanpa menenangkannya pun menunduk sedih, matanya berkaca-kaca. Dia mendongak ke arah papanya.
"Hikss papa.. Aku benci abang Gio. Dia sudah membuat Abang Darius dan Abang Matteo tidak lagi menyayangi Eve. Eve sedih papa huwaa!!" gadis itu menangis dipelukan Archer.
Archer memberikan kata penenang untuk putri satu-satunya. "Sudah. Abang Matteo bukannya tidak menyayangimu, dia hanya sedang berada di mood buruk."
"Pasti karena bang Gio kan?" tuduh Eve.
Darius yang se dari tadi menahan amarah pun langsung membanting gelas di tangannya. Dia menatap nyalang Eve.. "Berhenti bersikap manja sialan!" Darius bersiap akan menampar Eve, tetapi tangannya di cekal lebih dahulu oleh Archer.
"Apa yang akan kau lakukan Darius!" dinginnya.
Darius menarik paksa tangannya. Dia memilih pergi dari pads mendengar kan gadis sialan yang ternyata adiknya tersebut terus menyudutkan Sergio.
Eve menangis kencang.. Dia sungguh takut. "Huwaaa!! Ini semua karena abang Gio! Hikss!! Pasti abang Darius sudah terpengaruh olehnya. Huwaa!! Papa Eve takut!"
Archer diam. Dia tidak bersuara untuk menenangkan putrinya. Pikirannya kacau sungguh kacau.
Ia seperti melewati sesuatu. Entah apa itu.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fabio To Sergio [ Terbit ]
FanfictionFabio adalah pemuda yatim piatu. Orang tuanya meninggal karena perampokan yang terjadi saat dirinya berusia 10 tahun. hidup sendirian, Fabio menjadi pribadi tak banyak bicara. dia juga sekolah sembari bekerja untuk membiayai kehidupannya. Entah bag...