"Mama cepat kita kena keluar sebelum kereta ni meletup mama-"
"Sayang mama dah terlambat untuk mama , tak apa Milea pergi ya . Milea pergi jangan tunggu mama , bahaya sayang"
"Tak mama Milea nak mama , kita boleh selamat mama"Tak putus asa anak gadis itu memujuk mamanya untuk keluar dari kereta yang sudah pun usang tersadai di tepi jalan . Anak gadis itu mencuba untuk membuka pintu kereta itu tetapi kudratnya tidak bergitu kuat malahan pula seperti ada sesuatu yang membuatkan pintu kereta itu tersekat.
"Sayang cukup , Milea kena pergi . Kalau Milea sayang mama tolong mama merayu Milea pergi sekarang"
"Mama tapi- "Air mata anak gadis itu mula pecah. Dia tidak mahu meninggalkan mama seorang diri di situ tambahan pula Iris terbau minyak yang kuat .
"PERGI MILEA IRIS !!! PERGIII!!!"
Iris lari sejauh mungkin dari tempat kejadian namun malang tidak berbau , dia mendengar jelas letupan itu seraya menyedarkan dirinya dari tidur. Mimpi itu seakan nyata baginya sehingga tanpa sedar Iris benar-benar menangis saat itu.
"MAMA JANGAN TINGGAL MILEA"
jeritnya saat sudah tersedar itu hanya sekadar mimpi ngeri yang telah menjadi sejarah hitam dalam hidupnya . Iris melihat jam di dinding menunjukkan pukul 6.00 pagi . Dia terus bangun dan menyucikan diri bagi menunaikan solat subuh dan bersiap-siap untuk ke kelas.
++
Setelah selesai semua Iris mengunci pintu biliknya dan turun dewan makan untuk bersarapan pagi mengisi perutnya untuk sedikit tenaga.
++
Dia berjalan menuju masuk ke dalam kelas .
" ouh hai Iris welcome to our class"
Sapa mrs Faniza kepada Iris. Dia hanya membalas dengan senyuman yang paling manis dan memandang semua yang berada di dalam kelas .
"Eyy asal budak-budak ni? Tak pernah tengok perempuan ke? Perak agaknya budak-budak ni" Iris bermonolog dalam hatinya .
"Iris maybe you can introduce yourself in front the class now ?"
Semua memandang ke arahnya termasuk Naim dan Amir dan seorang pelajar lelaki yang berperwatakan lembut berbanding pelajar lain bersama rakannya yang tepat memandang Iris. Sepertinya semua sedang menunggu jawapan dari Iris
"Yes Mrs Faniza sure I can. Hello my name is Nur Milea Iris binti Yusof and you can call me Iris. I'm new here and I'm first girl student in KUDRAT . Nice to meet you guys"
Iris memperkenalkan diri dan melemparkan senyum yang habis ikhlas untuk semua pelajar lelaki di dalam kelas itu . Tiba-tiba pelajar lelaki yang berperwatakan lembut itu mula bersuara.
"Ouh anak pengetua , kabel lah ni. Opss.." dia yang tersedar katanya itu jelas didengari hampir semua orang terus menutup mulutnya rapat.
"Azam , dont say like that. Iris is also a smart student and before coming here she actually STIA ex student"
Semua mata memandang Iris terkejut selepas mendengar penjelasan Mrs Faniza. Lelaki tadi pula mula merasa bersalah dengan kata-katanya.
"I'm sorry Iris"
Iris hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.
"It's okay . Now Iris you can sit at the empty table over there"
Iris mengatur langkah ke tempatnya dan kelas bermula seperti biasa.
++
Lonceng berbunyi menandakan waktu rehat telah tiba. Iris yang menahan lapar dari tadi merasa lega , akhirnya dapat juga dia keluar dan menjamu selera. Dalam perjalanan Iris ke dewan makan ada sosok seorang lelaki menegurnya.
YOU ARE READING
PHC: Kahar & Milea love story
RomanceABDUL KAHAR||MILEA IRIS Apakah yang bakal terjadi bila dua musuh jatuh cinta pada gadis yang sama. Siapa yang dapat si gadis? Dan siapa pilihan hati si gadis? "Pernyataan aku mencintaimu adalah pernyataan yang berlaku tidak hanya di hari itu tapi j...