[27] Penawar Duka

26 0 0
                                    

Selama masa kehamilan Keyra, ada beberapa hal yang memang sengaja disembunyikan oleh perempuan itu dari Wilza. Termasuk soal beberapa kali kram perut yang dirasakan namun masih bisa ia handle, itu terjadi saat trimester kedua tepatnya di usia kandungan 20 minggu.

Selama di trimester pertama, obat-obatan dan terapi dihentikan sementara. Saat di trimester kedua baru muncul keluhan-keluhan yang ia rasakan, balik lagi ke awal, ia merasa bisa ia handle sendiri.

Padahal, kalau saja Keyra terbuka pada Wilza, lelaki itu pasti akan memaksanya ke rumah sakit sekaligus mengonsultasikan tentang keluhannya. Karena jujur saja, Wilza pun sempat khawatir jika sel kanker Keyra akan kambuh selama masa kehamilan tapi amit-amit, deh. Meskipun kenyataannya memang tidak, tapi Wilza tetap khawatir. Dan Keyra tahu kekhawatiran Wilza yang satu itu. Karena itu, Keyra tidak ingin mengatakannya karena Wilza pasti akan sangat khawatir. Ia pikir, sepertinya itu hal yang wajar, karena Keyra bukan tipikal orang yang banyak diam, selama di apartemen pun ia akan mencari kerjaan yang bisa ia kerjakan agar tidak bosan, padahal Wilza melarangnya dengan tegas. Alhasil, kram itu muncul disaat Keyra merasa sudah kelelahan, barulah ia istirahat sejenak.

Tapi Keyra senang, selama hamil Wilza benar-benar memperhatikannya. Setiap kali menemani check-up, Wilza menjadi orang yang sangat cerewet karena banyak tanya tentang kehamilannya Keyra, memastikan bahwa Ibu dan anaknya dalam kondisi aman. Keyra juga masih dalam pengawasan dokter kenalan Wilza yang menangani penyakit kanker Keyra saat pindah ke Indonesia. Pokoknya, Wilza benar-benar sangat amat memastikan kalau kondisi Keyra dalam keadaan aman.

Waktu itu, Keyra dan Wilza sedang nonton netflix berdua. Namun, tiba-tiba saja ia teringat sesuatu. "Wil, aku mau tanya."

"Apa?"

"Aku nggak ingat pastinya, udah bertahun-tahun lalu banget sih, sebelum kita ketemu di rooftop rumah sakit waktu itu, aku pernah denger suara cowok dan sekilas liat perawakan cowok mirip banget sama kamu di kantor lama aku, aku jadi penasaran itu kamu apa bukan."

"Ohh, iya. Aku baru keinget! Pas di kantornya Sandri malam-malam, ya? Aku juga sempet liat sekilas cewek mirip kamu dari celah lift."

"Iya, itu aku! Berarti waktu itu tuh beneran kamu dong ya?"

"Iya. Nggak nyangka ya, ternyata waktu itu harusnya kita ketemu."

"Iya ya. Tapi kan setelah itu kita akhirnya ketemu lagi."

"Iya, habis ketemu kamu, kita habis itu bakal ketemu dia juga nih." Wilza memajukan dagunya menunjuk tepat pada perut Keyra.

"Hehe, iya sih. Tapi ngomong-ngomong soal baby, kita mau kasih nama panjang siapa? Masa Keyza doang?"

"Aku kepikiran nama sih, tapi pendek."

"Apa? Nggak apa-apa pendek juga, asalkan bagus hehe."

"Keyza Anan, gimana?"

"Bagus, aku suka. Namanya jadi mirip aku, sama-sama huruf K sama A kalau disingkat jadi inisial."

"Emang aku sengaja mau nyamain nama kamu, Ra."

"Makasih ya, Wil."

"Hm? Buat?"

"You make my life better, even happier."

.

.
.

Di trimester ketiga, Mama Keyra memutuskan untuk tinggal di Indonesia bersama Keyra. Katanya sih, supaya Keyra nggak kesepian sekaligus ada yang menemani disaat Wilza nggak bisa mengunjungi apartemen Keyra. Dan Wilza pun sangat mendukung keputusan calon mertuanya itu.

My Unexpected Life 2 (Laatste)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang