[3] New Experience (1)

109 6 0
                                    

Sudah sebulan semenjak kepulangan Caca dan Alesa dari rumah sakit. Itu artinya sudah sebulan juga Sandri dan Caca bekerja sama menjadi orang tua yang luar biasa untuk Alesa.

Luar biasa nguras kesabaran maksudnya.

"Morning, anak Ayah," sapa Sandri saat membuka matanya dan melihat di sebelahnya ada Alesa yang lebih dulu terbangun tapi nggak nangis.

"Pinternya anak Ayah udah bangun tapi nggak nangis," kata Sandri sambil mengecup pipi Alesa.

"Kata siapa nggak nangis?" tanya Caca saat masuk kamar sambil membawa sebotol susu ASI.

Caca selalu memompa ASInya buat persediaan selama dia bekerja. Meskipun awalnya Alesa sempat menolak karena belum terbiasa menggunakan dot, akhirnya lama-lama Alesa terbiasa juga.

"Emang nangis, Ca?"

"Ya nangis, lah. Kamunya aja nggak denger."

"Namanya tidur, maklum." Caca nggak merespon lagi. Kini perhatiannya teralihkan pada puteri kecilnya yang kini sedang anteng di pelukan Ayahnya.

"Alesa, mimi cucu dulu ya sama Ayah. Bunda mau siap-siap kerja," ucap Caca sambil memberikan sebotol susu pada Sandri.

"Kamu beneran nggak ke kantor, Mas?"

"Nggak, Ca. Di kantor juga nggak ada kerjaan, mending main sama Alesa."

"Yaudah, aku siap-siap dulu ya." Sandri mengangguk.

Setelah Caca bersiap-siap, Caca hendak berpamitan dengan Sandri. Namun, Sandri masih menerima telepon dari seseorang. Jadi Caca memutuskan untuk duduk di tepi ranjang sampai suaminya selesai menelepon.

"Siapa, Mas? Ada yang mau ke rumah?"

"Iya, Ca. Devan mau ke sini ntar jam sembilan."

"Ooh, yaudah. Inget ya Mas, anak kita jangan kamu tinggal-tinggal sendirian ya?"

"Iya, sayang. Tenang aja."

"Yaudah, aku berangkat dulu ya. Nanti aku pulang cepet kok. Sarapan udah aku siapin, stok ASI ada di kulkas, nanti angetin dulu kalau mau diminum. Nanti jangan lupa mandiin Alesa sekalian jemur pagi. Kamu jangan lupa mandi," ucap Caca sambil mencium tangan Sandri.

"Iyaaaa, Caaa. Bunda makin bawel ya sekarang," ucap Sandri terkekeh melihat istrinya begitu bawel akhir-akhir ini.

Caca berdecak sebal, sebab diledek bawel. Tapi memang nggak salah, sih.

.

.

.

.

.

[SANDRI POV]🌼

Ting Tong!

Pasti Devan, batin gue.

"Eh, lo. Masuk, Dep," ujar gue mempersilahkan Devan masuk.

"Thanks."

"Alesa mana, San?"

"Ada tuh, depan TV." Devan melirik sekilas ke ruang tengah, ada Alesa lagi tidur di atas baby lounger.

"Nih, hadiah Alesa," ucapnya sambil memberikan sebuah bingkisan untuk Alesa.

"Buat gue mana?" Devan berdecak malas. Devan merogoh sesuatu dari kantong celana jeansnya.

"Nih, buat lo," ucapnya sambil memberikan permen kiss warna biru.

"Anjir, gue kira mau dikasih duit."

My Unexpected Life 2 (Laatste)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang