Chapter 15

102 3 1
                                    

Up up!!

Hayy! Apa kabar nih?

Yuk spam absen dulu yuk!

Jangan lupa vote and coment ya temen-temen!

SELAMAT MEMBACA :)

***

"gimana? Di terima gak?"

Rafael menggeleng.

Saat itu juga Alex mendesah kecewa. Padahal ia sudah mengajarkan cara yang sangat jitu untuk mengajak seorang gadis kencan.

"lo ngajak nya gimana emang?"

Rafael menggeleng. "cuma ngajak jalan." jawab nya.

Alex menganga lebar. "gila anjir! Gue kan ngajarin nya lebih dari itu!" kesal nya.

Rafael hanya menatap acuh ke arah Alex. "males, terlalu alay."

Alex mengelus dada nya, menghadapi sahabat seperti Rafael yang kaku nya minta ampun ini memang benar-benar harus ekstrak sabar.

"ck, kalo gitu kemarin gak bakalan mau gue ngajarin lo." ketus pemuda itu.

"lo gak pulang?" tanya Rafael mengalihkan pembicaraan nya.

"males ah, yang ada nanti gue di gebukin sama emak gue lagi." jawab Alex.

"yaelah, hama." gumam Rafael.

Alex langsung menatap sinis ke arah Rafael. "gue balik!" rajuk nya dan segera menyambar jaket nya.

Rafael menatap datar ke arah Alex yang pergi menuju pintu kamar. "gak usah berharap kalo gue bakalan hentiin lo."

Alex berbalik dan menatap jengah ke arah rafael. "terserah lo!"

"mau kemana?"

"ngewe." jawab Alex, ngasal.

"goblok!"

"bohong doang raf!!" pekik Alex dari luar kamar.

Rafael menggeleng pelan.

"gak sopan." gumam nya.

***

"met, minta nomer temen lo dong." ucap Rafael dan langsung duduk di sebelah meta.

Meta menatap sinis ke arah Rafael. "met, met.. Lo kira gue jamet!" ketus nya.

"emang bener." gumam Rafael.

"APA?!"

"gak." balas Rafael.

"nomer siapa yang mau lo minta ke gue?"

"cewek stres."jawab Rafael.

Meta berdecak kesal." iya, siapa emang nya? "

"itu temen lo yang aktif banget."

Rafael (Ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang