19. Gelato

1.1K 85 2
                                    

_______________

"Almi bukan nggak percaya sama Mas, Almira percaya Mas bisa jaga hati buat Almi di luar sana. Tapi yang Almi mau, Mas terbuka sama Almi. Mau menjelaskan semua yang menjadi pertanyaan Almi. Ya terserah jika Mas ngobrol dengan perempuan lain dibelakang Almi, tapi saat Almi tau hal itu dari orang lain, dan Almi menanyakannya pada Mas, harusnya Mas bisa menjelaskannya dengan sangat jelas. Jangan seolah menyembunyikan dan enggan menjelaskan semuanya." Keluarlah uneg-uneg yang sejak kemarin membuat Almira sakit kepala.

Hasta benar-benar merasa bersalah setelah mendengar penjelasan Almira. Gadis itu ternyata bukan tak percaya padanya yang tak bisa jaga hati untuk dia. Almira hanya ingin dia menjelaskan siapa wanita malam itu, dan alasan mengapa mereka mengobrol. Hanya itu saja, masalah kecil yang membuat mereka hampir seminggu tak berkabar. Masalah kecil yang harusnya bisa diselesaikan saat itu juga, tapi Hasta yang salah paham dengan egonya yang begitu tinggi. Hasta telah membuat gadis disampingnya ini mendengar kata-katanya yang begitu menyakitkan dan penuh penghakiman.

"Iya, saya mengerti. Sekali lagi, saya minta maaf. Wanita itu adalah sepupu atasan saya, Bayu. Dia sempat kenalan dengan saya dan rekan-rekan yang lainnya. Setelahnya sudah. Tapi saat saya baru saja keluar dari toilet, dia menghampiri saya. Dia meminta nomor WhatsApp saya." Jelas Hasta kemudian.

"Lalu?" Tanya Almi menanggapi.

"Saya tidak memberikan nomor saya padanya. Karena saya ingat kamu saat itu." Ucap Hasta menoleh, menatap Almira hangat.

"Kenapa begitu?" Tanya Almira bingung.

"Karena sekarang, saya memiliki kamu sebagai pendamping saya. Sebisa mungkin saya akan menjaga hati saya untuk kamu, dari siapapun yang ingin mendekati saya. Saya tidak ingin mengecewakan kamu, Almi. Tapi ternyata, saya sudah melakukannya kemarin. Maaf ya..." Ucap Hasta perlahan.

Duh, Almira jadi terharu. Hasta ternyata memikirkannya saat ada wanita yang meminta nomor teleponnya. Aaa, boleh nge-fly nggak sih? Almira salting nih, di akui sebagai pendamping oleh Hasta!

"Dimaafkan nggak nih?" Tanya Hasta menatap Almira.

Almira mengangguk sambil menunduk. Please, Almira benar-benar salting saat ini. Tapi hanya anggukan Almira membuat Hasta menyunggingkan sebuah senyum tipis.

"Mau keluar nggak?" Tanya Hasta kemudian.

"Udah jam segini Mas, ntar dimarah Ayah." Jawab Almira.

"Yaudah. Kalau besok?" Tanya Hasta.

Besok Sabtu, dan Almira hanya ada dua kelas.

"Besok malam atau siang? Soalnya besok Almi ngajar, Mas." Jawabnya.

"Sore, sekalian malam mingguan." Ucap Hasta.

"Yaudah, tapi minta izin sama Ayah dulu." Ucap Almira menyetujui.

"Oke." Angguk Hasta.

"Mas mau minum apa?" Tanya Almira.

"Teh hangat." Jawab Hasta.

Almira berlalu ke dapur. Membuatkan teh hangat untuk Hasta, sekalian mengeluarkan keripik ubi untuk cemilan.

"Ini Mas, minum dulu." Ucap Almira setelah kembali dari dapur.

"Makasih ya." Ucap Hasta yang dibalas senyuman oleh Almira.

👨🏻‍✈️

Almira telah menyelesaikan kelasnya siang ini, ia kemudian mengirim pesan pada adiknya bahwa ia pulang lebih dulu dan menyuruh Azmi untuk nebeng sama temennya saat pulang nanti. Dan langsung mendapat balasan "oke" dari adik laki-lakinya itu.

PRAHASTA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang