Pertama

1.6K 92 26
                                    

Wellcome to my new story yeorobun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wellcome to my new story yeorobun..

Sorry for typo

Happy reading

.

.

.

Hari dimulai lagi saat kita membuka mata keluar dari dunia mimpi kembali ke dunia nyata tempat kita mewujudkan mimpi yang kita dapat agar menjadi sesuatu yang indah dalam goresan takdir hidup kita

Seperti hariku saat ini yang aku mulai saat mata ini terbuka dari tidur panjang selama setahun, maksudku bukan benar benar tidur selama satu tahun tapi semalam saat aku memejamkan mata berbeda angka tahun yang tampak di ponselku

Ya semalam adalah malam pergantian tahun dan seperti setiap tahun aku hanya melewatkan malam tahun baru dengan tidur dalam kamarku, aku adalah anak rumahan yang tidak begitu suka dengan keramaian itulah alasanku melewatkan malam pergantian tahun dengan tidur. Karena bagiku setiap tahun akan sama seperti pergantian hari biasanya tidak ada yang spesial

Ah yaa, aku sampai lupa memperkenalkan diriku. Namaku Na Jaemin, wanita berusia 34 tahun ini, sebenarnya aku enggan mengatakannya itu terlalu tua, pekerjaanku masih sama sebagai pemilik toko kue kecil di kawasan Yeonam-dong, Mapo-gu dan aku masih Na Jaemin yang sama yang terjebak pada perasaan masa lalu walaupun hari ini aku lebih bisa merelakan apa yang bukan menjadi milikku

Kembali lagi, hari ini seperti biasa aku akan langsung menuju kamar mandi setelah bangun untuk mencuci muka menggosok gigi dan melewatkan mandi pagi, aku benci mandi pagi

Setelah semua urusan pagiku dikamar selesai dengan langkah riang aku turun dari kamarku yang berada di lantai dua rumah orangtuaku, ya di usia 34 tahun aku masih tinggal dengan orangtuaku tidak seperti teman temanku yang sudah tinggal terpisah dari orangtuanya

Senyumku melebar saat mendapati wanita kesayanganku sedang mengomel didapur saat menyadari kedatanganku. Omelannya masih tetap sama setiap hari, bangun lebih pagi, cobalah memasak untuk dirimu sendiri, belajarlah menjadi seorang istri dan sebagainya omelan yang bahkan sudah ku hafal diluar kepala

"Sudah biarkan saja, biar dia merasakan menjadi single. Kalau dia sudah bersuami tidak mungkin dia bisa sebebas ini" suara itu selalu menjadi penenang untuk ibuku

Aku sambut tubuh lelaki paruh baya yang kini duduk di kursi meja makan dengan secangkir kopi ditangannya dengan sebuah pelukan dan kecupan dipipinya yang sudah tampak keriput dimakan oleh usia, pria yang dulu tampak gagah dan tampan itu kini sudah tampak tua walaupun masih terlihat tampan

Dia memberi isyarat padaku agar membantu ibuku menyiapkan sarapan agar wanita itu berhenti mengomel, aku menurut saja apa katanya

"Hari ini kau juga buka?" Tanya ayahku

Cheossarang (첫사랑) NoMinGs ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang