Kedua

579 81 18
                                    

Terimakasih sudah voment dichapter sebelumnya
Maaf kalau ada typo

Happy reading

.

.

.

Suhu udara hari ini masih sangat dingin, semalam turun salju lumayan lebat. Kalau boleh aku jujur, aku benci musim dingin karena aku tidak suka dingin, andai bisa aku ingin tinggal di negara yang tidak memiliki musim dingin setiap tahunnya, pasti menyenangkan tidak harus memakai pakaian hangat ataupun kedinginan seperti aku pagi ini

Hidungku sudah merah karena dingin, nafaskupun seolah berasap seperti ada kebakaran diparu paruku, berkali kali aku begidik karena memang sangat dingin sekali, -3° pantas saja sangat dingin

Aku masukkan kembali ponselku kedalam pading setelah memastikan suhu udara dari benda pipih itu, langkahku aku percepat menuju stasiun agar segera sampai, tentu saja dengan langkah yang hati hati karena jalanan sangat licin. Aku menghindari tempat tempat yang biasanya membuat orang terpeleset di daerah rumahku, untunglah aku sudah hapal sekali tempat mana yang sangat licin

Berdiri beberapa menit untuk menunggu kereta yang aku naiki datang bersama beberapa orang yang tidak satupun aku kenal, mereka fokus pada dirinya masing masing dan aku pun fokus pada diriku sampai sesuatu mengalihkan fokusku

Dua orang remaja berbeda gender dengan memakai seragam sekolah yang dulu seragam itu juga melekat ditubuhku, aku yakin mereka berdua dari sekolah yang sama denganku dulu. Tapi tunggu, kenapa mereka ada disini? Ini bukan jalan ke sekolah dan ini sudah waktunya masuk sekolah kenapa mereka masih berkeliaran disini

Aku mengamati apa yang mereka lakukan kemudian sedikit menarik bibirku tipis, sepertinya mereka adalah dua sejoli yang kasmaran dan sedang bolos sekolah untuk berkencan, harusnya mereka tidak melakukan itu, mereka kan bisa melakukannya saat hari libur

Menggemaskan sekali melihat perlakuan mereka satu sama lain seperti tidak ada orang lain saja disekitar mereka, pergaulan jaman sekarang memang sangat bebas dibanding jamanku dulu

Tapi aku salut pada mereka karena berani menyatakan perasaannya satu sama lain berbeda dengan saat aku dulu, aku memendamnya sampai rasanya hampir mati tercekik cinta yang tak sampai

Ingatanku jadi menerawang kembali ke masa SHS dulu, mengingat beberapa kejadian yang sampai saat ini masih membekas tajam di ingatanku, mengingat tentang dia laki laki terindah yang pernah menjadi pemilik hatiku tanpa dia tau sebesar apa hati yang ku miliki untuknya

Aku menutup bibirku dengan telapak tangan agar tidak dibilang gila karena tersenyum seorang diri, dua remaja itu benar benar membuatku terbuai oleh ingatan dari belasan tahun lalu

Kereta yang akan ku naiki datang aku masuk dan duduk di kursi yang tidak ditempati, ku lihat sekitar sedikit sepi tidak seramai biasanya, apa aku yang terlalu kesiangan?

Ku hela nafasku berat saat menyadari dua remaja itu ikut memasuki kereta yang aku naiki, kemudian mereka berdiri di dekat pintu. Si gadis bersandar pada dinding kereta dan si pemuda berdiri dihadapannya dengan bersedekap dada

Kembali ku hela nafasku karena apa yang mereka lakukan mengingatkanku pada sosok cinta pertamaku, aku pernah ada diposisi si gadis yang berdiri di dekat dinding kereta sedangkan dia berdiri di hadapanku seperti pemuda itu tapi kondisiku berbeda saat itu kereta sedang penuh, lelaki itu berdiri di depanku menghadapku untuk melindungiku dari orang orang yang berdesakan di dalam kereta

Cheossarang (첫사랑) NoMinGs ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang