Kedelapan

392 77 22
                                    

Terimakasih sudah voment dichapter sebelumnya
Maaf kalau typo

Happy reading

.

.

.

"Ayolah Nana, dari tadi dia rewel terus mencari Haelmoninya"

Baru lima menit aku sampai di toko  tapi sudah diributkan oleh keberadaan ayah dan anak dengan mata sipit ini, si laki laki dewasa terus merengek memintaku pergi bersama mereka dan si laki laki kecil terus merengek meminta untuk keluar dari toko pergi ke tempat yang dia inginkan

Ini weekend, biasanya toko cafeku akan sangat ramai oleh pelanggan tapi dua laki laki ini membuat keributan yang akhirnya memaksaku untuk memilih pergi bersama mereka dan meninggalkan tokoku

Jeno bilang ibunya sedang ada urusan di Jung-gu dan baru malam nanti akan pulang, sedangkan putranya terus mencari sosok neneknya sejak dia bangun tadi karena dari kecil memang Jisung lebih sering di asuh oleh neneknya dibanding ibu kandungnya yang selalu sibuk dengan pekerjaannya. Begitu kata Jeno

Aku duduk di kursi penumpang depan dan Jisung duduk dicar seatnya dengan ocehannya karena melihat apapun yang terlihat dari jendela mobil, sedangkan Jeno fokus pada jalanan dan sesekali menjawab pertanyaan sang anak yang begitu banyak

Setengah jam setelah mobil mulai melaju, suara celoteh Jisung mulai tak terdengar aku menoleh untuk melihat kenapa bocah itu terdiam, ternyata dia sudah tertidur mungkin karena lelah mengoceh terus sejak tadi

"Kita mau kemana?" Aku harus bertanya untuk menjawab rasa penasaranku

"Gwangjin"

"Untuk apa kesana?"

"Taman hiburan plus kebun binatang, aku sudah janjikan itu padanya" ku hela nafasku lelah, sepertinya hari ini aku akan benar benar meninggalkan toko padahal esok aku juga sudah ijin karena harus menghadiri undangan pernikahan Mark

Ya walaupun aku adalah pemiliknya tapi aku merasa tidak enak pada pegawaiku kalau terlalu sering meninggalkan toko dan tidak membantu pekerjaan mereka, aku juga dapat uang dari laba penjualan ditoko sepatutnya aku juga turut bekerja bukan hanya bersantai dan membiarkan pegawaiku mengurus semua

Hampir dua jam perjalanan dengan kendaraan roda empat ditambah dengan lalu lintas yang sedikit padat karena weekend, kami sampai disebuah taman hiburan yang dimaksud oleh Jeno

Jisung nampak senang sekali, dia bahkan tidak mau digendong dan meminta berjalan sendiri dengan menggandeng tangan ayahnya, sesekali dia melepas jemari ayahnya dan berlari lebih dulu membuat Jeno berakhir mengejarnya, memberinya peringatan untuk tidak lari lebih dulu tapi sepertinya peringatan itu tidak berguna untuk Jisung karena bocah kecil itu akan melakukannya lagi jika ayahnya sedikit lengah

"Appa!! Gajah!! Becall!!" Jisung kecil berseru saat melihat binatang abu abu bertubuh besar itu

Aku terus berjalan dibelakang mereka mengikuti kemanapun mereka pergi, aku pikir tanpa aku ikut ku lihat Jeno bisa mengatasi tingkah putranya, kenapa harus mengajak aku? Tidak habis pikir dengan sikap Jeno yang bagiku sangat berubah dibandingkan dulu

Lelah berkeliling, Jeno mengajakku untuk istirahat sebentar di sebuah bangku kemudian menitipkan Jisung karena dia harus pergi ke toilet. Ah mungkin ini alasan Jeno mengajakku agar ada yang menemani Jisung jika dia ke toilet

Cheossarang (첫사랑) NoMinGs ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang