Kesepuluh

412 74 55
                                    

Terimakasih sudah voment dichapter sebelumnya
Baru empat hari ngga up kok jariku udah gatel, semalem aku ngga bisa tidur akhirnya bisa dapet satu chapter terus bisa up hari ini
Maaf kalau typo

Happy reading

.

.

.

Tak...

Prang...

Aku berjengkit kaget saat mendengar ibuku seperti melempar sebuah baskom stenlis ke arah kitchen sink saat aku keluar dari kamar, aku tau sekali dia masih marah tentang pembicaraan kami semalam walaupun aku sudah mencoba menjelaskannya tapi sepertinya ibuku tidak mau tau

'Maaf eomma bahkan jika Jeno meninggalkanku, aku tidak akan meninggalkannya', maaf eomma putrimu memang sudah segila ini tapi aku yakin suatu hari kau akan mengerti hanya butuh waktu saja

"Appa, aku berangkat dulu" pamitku pada ayahku yang duduk di salah satu kursi meja makan

"Tidak sarapan dulu?"

"Nanti saja di toko"

"Aku antar ke stasiun" ayahku berdiri lalu berjalan disampingku

"Eomma aku berangkat dulu" tentu saja tidak ada jawaban yang terdengar dari bibir ibuku

Kami berjalan menuju stasiun yang jaraknya tidak sampai dua kilometer dari rumah, ku lingkarkan kedua tanganku pada lengan ayahku, ku sandarkan kepalaku di bahunya, memang seperti ini jika aku jalan berdua dengan ayahku, kalian boleh katakan aku sangat manja sekali pada ayahku

"Kali ini kalian akan bertengkar selama berapa hari?" Aku tau pasti ayahku ingin membicarakan masalah apa yang membuat aku dan ibuku bertengkar

"Tidak tau"

"Nanti malam pulang saja, jangan menginap ditoko. Kalau kau menghindar terus saat bertengkar dengan eommamu, masalahnya tidak akan selesai"

"Aku tidak ingin bertengkar dengan eomma makanya aku memilih menghindar sampai eomma tenang"

"Kalian berdua sama saja tidak ada yang mau mengalah, kau tau sifat eommamu seperti itu mengalahlah sedikit"

"Ini bukan masalah siapa yang harus mengalah" kami sama sama terdiam, sepertinya ayahku juga sudah lelah menasehati kami "Appa, boleh aku bertanya?"

"Biasanya juga langsung bertanya"

Ku tarik nafasku dalam sebelum ku utarakan pertanyaanku "Appa, jika appa menginginkan sesuatu sejak sangat lamaaaa sekali lalu tiba tiba keinginan itu ada di depan mata tapi appa harus mengambil apa yang appa inginkan dari orang lain. Apa yang appa lakukan?"

"Appa akan melepasnya"

"Kenapa?"

"Nana, appa yakin pasti ada alasan kenapa sampai saat ini keinginan itu belum terwujud, mungkin keinginan itu bukan yang terbaik untuk kita. Jika memang itu yang terbaik untuk kita tanpa kita mengambil dari orang lain, apa yang kita inginkan akan datang dengan sendirinya pada kita, tidak semua yang kita inginkan harus terwujud putriku"

"Begitu menurut appa?"

"Jangan menyakiti orang lain demi untuk mendapatkan apa yang kau inginkan, karena kau yang akan lebih sakit saat mendapatkannya"

Cheossarang (첫사랑) NoMinGs ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang