Terimakasih sudah voment di chapter sebelumnya
Maaf kalau banyak banget typonya,
Anggep aja aku ini queen of typo
🤭🤭Happy reading
.
.
.
Setelah pembicaraan kami di cafe, aku mengantarnya pulang, selama perjalanan dia hanya diam dan menjawab seperlunya saja saat aku mengajaknya bicara, aku yakin dia pasti sedang memikirkan apapun yang terjadi pada hubungan kami atau mungkin membandingkan antara perkataanku dan perkataan Miyeon
"Aku akan buktikan kalau aku berkata jujur, aku yakin pelan pelan kau akan memercayaiku kembali, aku sudah pernah bilang kau tidak perlu berusaha apa apa, cukup diam ditempatmu biarkan sekarang aku yang berusaha untuk menuju tempatmu berada. Istirahatlah, jangan memikirkan yang aneh aneh lagi" ujarku setelah kami berada di depan rumah orangtua Jaemin
Ku peluk dia kembali, menunjukkan bahwa aku benar benar serius kali ini, aku akan berusaha semampuku untuk mengembalikan kepercayaannya
Setelah pelukan kami terlepas, dia memilih langsung berjalan menuju rumahnya tanpa menolehku lagi, padahal aku masih setia berdiri di samping mobilku hanya untuk melihat dia menoleh
"Dia masih sangat marah" gumamku seorang diri ketika melihatnya masuk ke dalam rumah
Ku rasa tak ada yang bisa aku harapkan lagi, aku memilih untuk meninggalkan rumah Jaemin tapi hanya beberapa langkah aku berjalan ke arah kursi kemudi, langkahku terhenti karena mendapati seorang pria paruh baya berdiri di dekat mobil memandangiku sambil membawa sebuah kantong kresek dengan sebelah tangannya dan sebelah lagi masuk ke saku celananya
Ku tundukkan sedikit kepalaku untuk menyapa serta berharap dia sedikit menyingkir dari samping mobilku, akan tetapi pria itu tetap diam menatapku datar dalam posisi yang sama
"Anyeonghaseyo, selamat malam" sapaku, lalu perkataan pria itu berikutnya membuatku terkejut
"Apa hubunganmu dengan putriku?"
Seketika aku menutup mataku dan kembali menundukkan kepalaku karena pertanyaannya, beliau adalah ayah Jaemin, bagaimana bisa aku tidak mengenalinya padahal aku pernah memerhatikan Jaemin dan orangtuanya saat acara kelulusan sekolah kami
"Maaf, nama saya Lee Jeno. Kami dahulu teman saat high school" jelasku
"Aku tidak bertanya hubungan kalian dulu, aku bertanya hubungan kalian sekarang"
Sejenak aku hanya bisa diam memikirkan kata apa yang pantas untuk menggambarkan hubunganku dan Jaemin, aku tidak mau salah menjawab dan berakhir orangtua Jaemin tidak menyukaiku
"Saya..sedang berusaha menjalin hubungan yang serius dengan Jaemin" sangat berharap bahwa jawabanku tidak salah
Ayah Jaemin tampak terdiam tapi tetap menatapku seperti sedang memikirkan sesuatu, sejenak kemudian dia mengajakku pergi dari depan rumahnya, mengatakan ingin bicara berdua denganku
Aku mengikutinya berjalan kemanapun dia melangkah tanpa bertanya lagi, setelah beberapa meter dari rumah Jaemin. ada sebuah kedai yang masih buka, aku mengikutinya masuk ke dalam lalu duduk di sebuah kursi
KAMU SEDANG MEMBACA
Cheossarang (첫사랑) NoMinGs END
Fanfiction☆SEQUEL DARI BOOK "UNTUK JENO"☆ Kata orang cinta pertama sangat sulit untuk dilupakan, aku bisa akui itu. Kata orang cinta pertama tidak akan berhasil aku hormati pendapat itu tapi jika aku punya satu kesempatan lagi aku akan tunjukkan pada semua or...