JENO POV 4

138 15 7
                                    

Terimakasih sudah voment di chapter sebelumnya

Maaf kemarin ngga update karena aku ada acara sampai malem banget🙏semisal ada yang nunggu aku update kemarin

Maaf kalo banyak typo

Happy reading

.

.

.

"..dia sedang tidur, besok pagi saja ku antarkan, biarkan dia istirahat dulu" ujarku pada Yangyang melalui sambungan telepon "tenang saja, ada eommaku disini, dia akan baik baik saja"

Aku memang sengaja membawa Jaemin ke rumahku dibanding mengantarkannya pulang, tubuhnya sudah basah kuyup dan sedikit demam, jadi aku pikir karena rumahku lebih dekat, dia bisa lebih cepat mendapat perawatan

Ku tarik nafasku dalam, rasa pening dikepalaku seperti mencengkeram setiap saraf di otakku. Apa yang terjadi pada Jaemin hari ini benar benar membuatku terkejut dan banyak memikirkan berbagai macam hal, bahkan hal terburuk sekalipun

Pintu kamarku terbuka, ibuku keluar dari kamarku dengan senyum tipis, dia menghampiriku dan menyuruhku menemani Jaemin

"Eomma sudah mengganti pakaiannya, kau bisa masuk"

"Terimakasih eomma"

"Bangunkan eomma jika kau butuh bantuan" aku mengangguk mengerti lalu ibuku pergi ke kamar Jisung untuk istirahat

Melihat Jaemin terpuruk seperti ini, rasanya seperti ada sebuah pisau yang menyayat jantungku, sakit sekali, lebih sakit dibandingkan saat menerima fakta perselingkuhan mantan istriku

Jaemin yang biasanya selalu tersenyum ceria hari ini senyum itu entah pergi kemana, matanya yang selalu bersinar berubah redup dan kosong, suara lembutnya telah menjadi racauan yang menyalahkan dirinya sendiri, Jaeminku benar benar terpuruk hari ini, bagaimana bisa ku kembalikan lagi apa yang telah hilang darinya

Duduk disamping tubuhnya yang terbaring lemah membuatku memikirkan bagaimana solusi agar Jaemin bisa bangkit lagi, hal berat ini pasti sangat menghancurkan Jaemin tapi Jaemin tidak bisa selamanya seperti ini, dia harus bangkit agar bisa menjalani hidupnya kembali seperti sedia kala

Apa aku harus pergi darinya agar hidupnya kembali seperti dulu? Karena jika dipikirkan lagi, masalah ini memang bermula saat aku dan dia bertemu lagi, aku yang menyeretnya masuk ke dalam masalahku, aku yang memintanya menungguku lagi tapi ternyata semuanya hanya menghancurkan hidup Jaemin yang sudah tertata dengan baik tanpaku

Ku raih telapak tangannya lalu ku beri sebuah kecupan di punggung tangannya "apa aku harus pergi agar kau bisa kembali hidup bahagia seperti dulu?" Bisikku yang pasti tak di dengar oleh Jaemin

Pemikiran itu bahkan sempat hinggap di otakku hingga sebuah kalimat yang pernah di ucapkan ayah Jaemin terbesit juga di otakku

"aku tidak tau sampai kapan aku bisa bertahan hidup jadi aku hanya berharap menemukan laki laki yang bisa menjaga Nana menggantikan aku saat aku mati"

Jika aku juga memutuskan untuk pergi lalu siapa yang akan menjaga Jaemin, malam itu akulah yang diberi pesan oleh ayah Jaemin untuk bisa menjaga putrinya, lalu kenapa sekarang aku berpikir untuk pergi agar dia bisa hidup bahagia, dia sudah kehilangan tempat bersandarnya, bukankah semakin jahat jika aku meninggalkannya juga?

Cheossarang (첫사랑) NoMinGs ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang