Kesebelas

400 76 38
                                    

Terimakasih sudah voment dichapter sebelumnya
Maaf kalau typo

Happy reading

.

.

.

"Iya, Nana akan pulang malam ini" setelah sepuluh hari akhirnya aku bisa mengatakan itu pada ayahku yang meneleponku setiap hari menyuruhku untuk pulang

"Appa akan menunggumu didepan stasiun sampai kau datang"

"Baiklah" kalau ayahku sudah berkata seperti itu pasti dia akan menungguku sampai aku datang, mau tidak mau aku harus pulang

Sudah sepuluh hari aku tidak pulang setelah perdebatanku dengan ibuku malam itu, aku belum punya keberanian untuk bertemu dengan ibuku dan mendengar omelannya lagi apalagi kalau dia membahas tentang hubunganku dengan Jeno yang aku sendiri tidak tau akan seperti apa

Dan sudah selama sepuluh hari ini Jeno tidak datang menemuiku, pesan teks terakhirnya yang dikirim satu minggu yang lalu hanya mengatakan kalau dia sedang sangat sibuk hingga belum ada waktu untuk menemuiku, makan siang bersama yang ia janjikan saat mengantarku pulang malam itu belum terlaksana hingga hari ini

Kata kata wanita yang mengaku sebagai istri Jeno selalu terngiang setiap aku mengingat Jeno, mungkinkah Jeno sekarang menjauhiku karena istrinya telah kembali, apa benar Jeno telah berubah menjadi laki laki yang seperti itu, itu tidak mungkin bukan? Aku sungguh tidak mau mengakuinya. Tapi apa Jeno memang dari dulu sudah seperti itu?

Kalau dipikir lagi dulu dia juga sering melakukan itu padaku, tiba tiba datang memberi perhatian kemudian tiba tiba menghilang tanpa kabar. Mungkinkah yang dikatakan wanita itu sebuah kebenaran?

Itu semua membuatku semakin enggan untuk kembali kerumah atau sekedar menghubungi sahabatku untuk berkeluh kesah seperti biasanya, jika Jeno memang laki laki yang seperti itu betapa malunya aku pada mereka karena saat mereka menasehatiku aku membantahnya dan membela Jeno

Setelah selesai membersihkan toko cafeku dan semua lampu yang tidak diperlukan dimatikan, aku dan beberapa pegawaiku berjalan bersama menuju stasiun untuk menumpangi kereta menuju daerah kami masing masing

Selama perjalanan menuju stasiun kami lebih banyak terdiam tidak seperti biasanya, para pegawaiku hanya menjawab ketika aku bertanya selebihnya mereka memilih untuk diam mungkin mereka tau kalau suasana hatiku sedang tidak baik akhir akhir ini jadi mereka tidak berani menggangguku

Satu persatu pegawaiku yang pulang bersamaku turun distasiun pemberhentian mereka, meninggalkan aku seorang diri. Suasana di dalam gerbong kereta terasa sunyi karena hanya meninggalkan beberapa penumpang saja, ada yang sibuk dengan ponselnya bahkan ada yang tertidur

Ku sandarkan punggungku pada sandaran kursi penumpang kemudian bersedekap dada merapatkan coat yang aku kenakan, musim dingin sudah hampir berlalu tapi aku merasa hawa disekitarku masih terasa amat dingin

Sepi dan dingin seperti menandakan jalan hidup yang ku lalui saat, sepi karena tidak ada satupun orang yang bisa aku ajak bicara tentang masalah yang ku hadapi serta dingin karena tidak ada yang memelukku untuk menenangkan aku. Kenapa aku harus ada dijalan hidup yang seperti ini?

Aku mulai berdiri bersiap untuk turun dan mendekati pintu keluar saat mendengar suara pengumuman bahwa kereta yang ku naiki akan berhenti di stasiun yang ku tuju

Cheossarang (첫사랑) NoMinGs ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang