Ketujuh

451 81 73
                                    

Terimakasih sudah voment dichapter sebelumnya
Maaf kalau typo

Happy reading

.

.

.

Eunpyeong high school, tempat bersejarah untukku jika berkaitan dengan Jeno. Di sekolah inilah perasaanku pada Jeno mulai tumbuh perlahan hingga saat ini tertanam cukup dalam hingga sangat susah sekali untuk mencabutnya

Kendaraan roda empat milik Jeno sudah terparkir dihalaman sekolah menengah atas itu, entah apa alasannya dia membelokkan mobilnya ke gedung sekolah ini

Hari sudah hampir gelap saat kami sampai, kemudian dia meminta ijin pada penjaga sekolah untuk masuk sebentar karena ingin bernostalgia, dia juga berkata kalau dia dulu juga murid disekolah ini entah apalagi yang dia katakan hingga penjaga memberinya ijin masuk ke halaman sekolah yang sedang sepi

"Na Jaemin. Kita menjadi teman sekelas hanya satu tahun" ujarnya setelah kami lama terdiam

"Iya"

"Dan selama satu tahun itu kita hanya dekat tidak lebih dari empat bulan"

"Benar"

"Tapi aku tidak menyangka bahwa semua dimulai lebih lama dari yang aku bayangkan"

"Apa maksudnya?" Aku menoleh padanya karena tidak memahami perkataannya

Jeno melepas sabuk pengamannya dan membuat tubuhnya sedikit menghadapku, tangannya bergerak seperti ingin mengambil sesuatu dari saku hoodie yang ia kenakan

"Aku menemukannya"

Aku menutup mulutku dengan telapak tangan, terkejut dan tak percaya dengan apa yang ia tunjukkan padaku, dengan cepat aku mencoba mengambil benda itu dari tangannya tapi sayangnya gerakanku kalah cepat dari gerakan menghindarnya

"Jeno berikan surat itu" ya itu adalah sebuah surat yang sengaja aku tulis untuk Jeno lima tahun lalu

Sungguh aku tidak menyangka bahwa surat itu akhirnya bisa benar benar sampai ke tangan Jeno tanpa sengaja, ya tanpa sengaja karena aku saja sudah lupa kalau pernah menulis surat itu apalagi menaruhnya dimana

"Ini untukku kenapa aku harus memberikannya padamu?"

"Jeno, aku mohon" aku ikut melepas sabuk pengamanku agar lebih leluasa untuk meraih surat yang di genggam Jeno "Jeno.."

"Kenapa?"

"Jeno.."

"Kenapa? Kenapa hanya udara dan Tuhan saja yang boleh tau semuanya? Aku juga ingin tau Na Jaemin"

"Jeno.. tolong berikan"

Ku lihat dia menggelengkan kepalanya dan terus menyembunyikan surat itu dengan sebelah tangannya, matanya ku lihat terus menatapku tajam seperti meminta banyak penjelasan dariku

Aku terus memohon agar dia memberikan surat yang ia genggam padaku tapi dia terus menolaknya dan menyembunyikan surat itu dibalik tubuhnya, bodohnya aku kenapa sampai mengejar surat itu ke belakang tubuhnya hingga membuat tubuh kami sangat dekat

Cheossarang (첫사랑) NoMinGs ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang