Part 12

1.4K 134 1
                                    

2 Tahun kemudian.

Sekolah SMA KUSUMA BANGSA kini tengah ramai dengan siswa siswi yang berkerumun untuk berpamitan pada guru guru serta teman teman seangkatan nya. karena tepat hari ini adalah hari kelulusan bagi mereka. dan hari ini merupakan hari terakhir mereka berada disekolah tercinta mereka.

"wuhuu..akhirnya kita lulus juga broo"ucap seorang lelaki dengan bajunya yang sudah tak beraturan. banyak cat warna serta coretan tanda tangan teman seangkatan nya.

"yoii. akhirnya kita gak bakalan pusing lagi dengerin ceramah dari semua guru guru, terutama bu kinal"ucap lelaki lain dengan terkekeh.

"wah parah banget, gue cepuin ke bu kinal ah"ucap lelaki yang berada disebelahnya.

"BU KINALL TADI ALDO BILANG KALAU BU KINAL GALAKK"teriak nya.

"ollan bangsatt!!"ucap lelaki bernama Aldo yang langsung membekap mulut lelaki yang berteriak tadi. dan teman temannya yang lain hanya tertawa.

Aran serta teman teman nya telah lulus dari sekolah nya setelah 3 tahun menempuh ilmu di sekolah SMA KUSUMA BANGSA ini.

mereka senang bisa lulus bersama sama, meskipun mereka sering bolos dan sering keluar masuk BK tapi mereka semua berhasil membuktikan jika mereka bisa lulus meskipun mereka bandel.

"kalian habis ini langsung pulang?"tanya Badrun setelah mereka selesai dengan acara berpamitan tadi.

"gue kayaknya mau ke kantor polisi dulu, nengok seseorang"ucap Aran seraya memakai jaket kulitnya. teman temannya hanya mengangguk.

"yaudah gue duluan ya"ucap Aran.

"hati hati ran"ucap Floren yang diacungi jempol oleh Aran.

setelah itu Aran berjalan ke parkiran dan langsung menancapkan gas menuju kantor polisi.

selang beberapa menit akhirnya Aran samapai di tempat tujuan. Aran pun langsung masuk untuk menemui seseorang. setelah polisi mengijinkan Aran duduk dan menunggu. tak lama kemudian datanglah polisi dan seseorang yang menggunakan baju tahanan.

"apa kabar bapak Dipta Maheswara"ucap Aran tersenyum tipis.

"kabar baik. bagaimana denganmu"ucap nya.

"aku baik, begitu juga dengan istri dan putrimu"ucap Aran.

"istri dan putrimu sangat sehat. tapi putramu.."ucap Aran menggantungkan ucapannya. pria paruh baya yang berada didepannya nampak sedang menunggu ucapan Aran selanjutnya dengan raut khawatirnya.

"putramu tidak baik baik saja"ucap Aran sedangkan pria yang ada didepannya nampak sangat marah.

"apa yang kau lakukan pada putraku"ucap Pria tersebut menarik jaket yang Aran pakai dengan emosi.

"kau selalu saja membuat putraku menderita"bentak pria tersebut sedangkan polisi berusaha melepaskan cengkraman pria itu pada Aran.

"tenang pak tua. anda dan putra anda pantas mendapatkan semua itu, setelah apa yang kalian perbuat pada keluarga Majendra"ucap Aran santai yang membuat pria tua tersebut perlahan melepaskan cengkramannya.

"putramu sudah seperti mayat hidup dia selalu saja melukai dirinya sendiri, bahkan Rio selalu tidak memakan makanan yang diberikan"lanjut Aran.

"sedangkan istrimu sudah menemukan kebahagiannya bersama pria lain. dan tentu nya putrimu ikut senang, bahkan istrimu itu sedang mengandung 1 bulan"ucap Aran dengan senyum smirk nya yang membuat pria tua itu terdiam menunduk.

"keluargamu hancur. dan itu semua karena ulahmu. aku tau rio tak jahat, rio hanya tertekan dengan semua perintah perintahmu itu. dan rio selalu menuruti perintahmu karena dia tak mau membuatmu kecewa padanya"

FAVORITE KETOS [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang