Part 15

1.3K 127 0
                                    

Usia kandungan Chika sudah memasuki usia ke 8. di usia kandungannya yang ke 8 ini Mood Chika sering berubah ubah. terkadang ia akan senang lalu tak lama kemudian ia akan sedih atau bahkan ia akan sangat marah dengan hal kecil. Seperti saat ini, Chika sedang memarahi Aran karena selalu menaruh gelas diujung meja.

"kamu tuh kenapa sih ran? selalu taro gelas diujung meja?! nanti kalo jatuh gimana? aku udah bilang berkali kali sama kamu ya!"marah Chika mengambil gelas tersebut dan mencuci nya.

"kamu dengerin gak sih kalo aku lagi ngomong?!"ucap Chika membalikkan badannya menghadap Aran yang berdiri di sebelah meja makan.

"iya sayang iya, aku denger kok"ucap Aran menunduk.

"maaf ya?"ucap Aran mendongakkan kepalanya pada Chika yang masih berdiri didepan wastafel dan menatapnya.

Chika tak menjawabnya dan memilih pergi ke kamarnya yang berpindah sementara di lantai bawah. karena Aran tak ingin Chika kelelahan naik turun tangga.

"huftt. salah lagi gue"gumam Aran dan menyusul Chika ke kamar nya.

Ceklek.

Saat membuka pintu kamar Aran tak melihat keberadaan Chika.

"istri gue mana?"ucap Aran.

"di kamar mandi kali ya"lanjutnya dan Aran duduk dikasur sambil memainkan ponselnya.

tak lama kemudian Chika keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk sebatas dada saja hingga memperlihatkan sebagian tubuhnya yang tak tertutup oleh handuk.

Aran yang melihat Chika hanya menggunakan handuk sebatas dada pun meneguk saliva nya dengan susah payah. sungguh Chika sangat menggoda apalagi dengan perutnya yang membuncit.

"kamu habis mandi ya?"tanya Aran. Chika hanya meliriknya tanpa ingin membalas ucapan Aran.

Chika membuka lemari nya untuk memilih baju yang akan ia pakai. Aran menghampiri Chika dan memeluknya dari belakang.

"masih marah ya?"ucap Aran menopangkan dagu nya di pundak Chika.

"lepas"ucap Chika dengan nada datar.

"gamau, aku mau peluk kamu"ucap Aran menduselkan kepalanya di ceruk leher Chika.

"lepas aran!"ucap Chika kesal.

"gamau chika, aku minta maaf udah taro gelas sembarangan. tadi aku beneran lupa. aku janji gak bakalan taro gelas sembarangan lagi"ucap Aran seraya mengelus lembut perut buncit Chika.

"kamu selalu ngomong gitu. tapi nyata nya kamu masih aja taro gelas di ujung meja"ucap Chika.

"apa susah nya sih ran? naruh gelas di tempat yang bener?"ucap Chika lagi membalikkan tubuhnya menatap Aran.

"iya aku minta maaf. aku tau aku salah, gak seharusnya aku sering taro gelas diujung meja"ucap Aran menatap Chika seraya mengelus lembut tangan Chika.

"maafin aku ya?"ucap Aran. Chika menghela nafas kasar kemudian mengangguk pelan membuat Aran tersenyum karena berhasil membujuk Chika.

"hug me"ucap Chika merentangkan tangannya meminta Aran memeluknya.

Aran pun memeluk Chika serta mengecup pucuk kepala Chika.

"i love you"ucap Chika yang masih di dekapan Aran.

"love me too"ucap Aran iseng yang membuat Chika melepaskan pelukannya.

"kamu aku pukul ya"ucap Chika mengangkat tangannya ingin memukul Aran yang menyebalkan.

"jangan dong. sini aku kiss"ucap Aran menarik Chika supaya lebih dekat dengannya.

FAVORITE KETOS [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang