Part 18

1K 127 1
                                    

Di tengah malam yang gelap dan sunyi terdengar suara tangisan bayi yang membuat Aran terbangun dan menoleh ke arah sampingnya melihat Chika yang duduk di pinggiran kasur sembari menggendong Arzan yang terbangun dan menangis.

"arzan kenapa sayang?"tanya Aran dengan suara serak khas bangun tidur.

"tadi dia kebangun terus nangis, kayanya haus"ucap Chika menoleh pada Aran yang sudah duduk disebelahnya dan menyenderkan kepalanya dibahu Chika.

"udah dari tadi kamu susuin dia?"tanya Aran.

"iya, tapi arzan gamau tidur lagi. udah lahir pun dia masih aja ngajak begadang"ucap Chika cemberut membuat Aran terkekeh.

"yaudah sama aku aja, pasti dia udah kenyang tinggal nidurin aja"ucap Aran mengambil alih Arzan dari gendongan Chika.

"kamu tidur aja sana"ucap Aran yang sudah berdiri untuk menidurkan Arzan.

"gapapa? besok kamu ngga ke kantor?"ucap Chika melihat Aran yang menimang nimang Arzan supaya tertidur.

"aku ambil cuti satu minggu buat nemenin kamu jagain arzan"ucap Aran menoleh pada Chika.

"tidur gih, arzan biar aku yang nidurin"ucap Aran.

"yaudah aku tidur dulu ya, nanti kalo dia rewel bangunin aku aja"ucap Chika.

"udah kamu tenang aja aku bisa kok"ucap Aran. Chika hanya mengangguk.

Chika pun berbaring di atas kasur dan memejamkan matanya. sedangkan Aran menimang nimang Arzan yang masih membuka matanya.

sudah setengah jam Aran menimang nimang Arzan, namun Arzan belum juga tertidur.

"anak papa kok belum tidur tidur sih"ucap Aran menciumi pipi Arzan yang malah membuat Arzan tersenyum.

"mau diluar? diluar aja yuk"ucap Aran membawa Arzan keluar kamar.

Aran membawa Arzan ke ruang tengah sembari menimang nimang Arzan.

"bobo ya nak"ucap Aran mencium kening Arzan.

setelah beberapa menit akhirnya Arzan tertidur dan Aran membawanya kembali ke kamar. dengan hati hati Aran meletakkan Arzan di box bayi. namun saat Aran melepaskan tangannya tiba tiba Arzan menangis lagi dan Aran pun menggendongnya lagi. hingga pukul 4 pagi Aran baru tertidur.

*  *  *  *

Cahaya mentari yang menembus celah jendela membuat Chika terbangun dari tidurnya. ia menoleh ke samping nya dan tidak ada Aran disana. ia pun melihat ke sekeliling sudut kamar dan menemukan Aran yang tertidur di sofa dengan menggendong anak mereka. Chika pun menghampirinya.

"kasian banget tidur sambil duduk gini"gumam Chika.

Chika mengambil Arzan dari gendongan Aran dan meletakkannya diatas kasur. bayi itu menggeliat sebentar dan kemudian tertidur lagi setelah Chika mem puk puk punggung nya.

Chika kembali menghampiri Aran dan duduk disebelahnya.

"sayang"panggil Chika mengelus kening Aran.

"pindah ke kasur gih, sakit semua badan kamu kalau tidur sambil duduk gini"ucap Chika lagi dan Aran hanya berdehem.

"pindah dulu nanti tidur lagi"ucap Chika.

"sebentar sayangg"ucap Aran yang malah menduselkan kepalanya di ceruk leher Chika dan memeluknya.

"ngantuk banget ya?"tanya Chika dan Aran mengangguk.

"sayang"panggil Aran dengan matanya yang masih tertutup.

"kenapa?"tanya Chika.

"puk pukin"ucap Aran mengarahkan tangan Chika ke punggung nya untuk di puk puk.

FAVORITE KETOS [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang